RIAU ONLINE, PEKANBARU - Berdasarkan keterangan Kepala Pusat Informasi Data dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho operasi darurat asap akibat kebakaran hutan dan lahan masih akan terus dilakukan, baik melalui operasi udara, darat, penegakan hukum, sosialisasi dan pelayanan kesehatan di Sumatera dan Kalimantan.
"Data sementara, total luas hutan dan lahan terbakar di Indonesia mencapai 1,7 juta hektare. Dari jumlah tersebut tersebar di Kalimantan 770 ribu ha, 35,9% diantaranya lahan gambut. Sedangkan di Sumatera, areal terbakar seluas 593 ribu ha, 45,9% diantaranya lahan gambut dan 221.704 ha areal berada di Sumatera Selatan. Angka ini pasti akan bertambah karena kebakaran masih terus berlangsung hingga kini," ungkap Sutopo dalam rilisnya kepada RIAUONLINE.CO.ID, Sabtu (10/10/2015) siang. (BACA JUGA: Pesawat Bantuan Malaysia Tiba, Singapura Ditunda)
Sementara itu bantuan internasional yang diterima oleh Indonesia, helikopter Chinnok dan pesawat Hercules yang memuat personil dan peralatan dari Singapore telah mendarat di Lanud Palembang Pukul 11.00 WIB. Sedangkan bantuan pesawat CL415 Bombardier dan 21 personil (12 kru penerbang, 8 teknisi, 1 wartawan) dari Malaysia telah tiba sehari sebelumnya. (KLIK: Jokowi Pulang, Asap Tebal Masih Selimuti Riau)
"Rencana nanti sore akan datang 1 heli Dolphin dengan 4 crew penerbang. Rencana bantuan dari Singapore dan Malaysia ini hanya akan beroperasi selama 2 minggu. Tim Malaysia rencananya akan ditempatkan di Pangkal Pinang dan melakukan water bombing di Selapan dan Air Sugihan, Kab OKI, Sumsel," jelas alumnus Pendidikan Geografi Universitas Gajah Mada ini.
"Asap mulai berkurang. Hal ini menyebabkan jarak pandang dan kualitas udara mulai membaik di semua tempat," tandas Sutopo.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline