RIAUONLINE, PEKANBARU - Ratusan mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Pembebasan Riau melakukan aksi damai di depan Kantor Gubernur Riau mengkritik kinerja pemerintah atas terjadinya bencana asap di Riau.
Organisasi mahasiswa dari Hizbut Tahrir Indonesia ini menuntut kesungguhan aparat serius dalam menyelesaikan bencana asap dan melakukan penangkapan para pembakar lahan yang menyebabkan Riau diselimuti asap selama beberapa bulan terakhir. (KLIK: (Video) Surat Riau Untuk Indonesia)
Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Pembebasan Riau, Husein Ahmad mengutuk keras para perusahaan yang menjadi pelaku utama pembakaran lahan. Ia menuding perusahaan yang didominasi milik asing menjadi pelaku terbanyak. Ia menuntut supaya lahan dan hutan dikembalikan kepada rakyat.
"Hutan Riau itu milik rakyat jadi sudah seharusnya hutan itu dikembalikan kepada rakyat dengan dikelola oleh pemerintah daerah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Bukan malah diserahkan kepada korporasi apapun alasannya," tuntut Husein dalam orasinya, Jumat (2/10/2015) sore. (LIHAT: Bayi Perempuan Ini Korban Ganasnya Asap Sumatera)
Salah satu mahasiswa UIN Suska Riau, Sulaiman mengatakan asap Riau adalah sebuah azab yang diturunkan Allah sebagai peringatan kepada pemimpin yang tidak amanah dalam menjalankan tugasnya. "Kita sedang ditimpa azab, tidakkah kita sadar?"
Massa mahasiswa ini dipisah antara massa aksi laki-laki dan perempuan. Masing-masing melakukan rasinya sendiri dengan tuntutan yang sama. Tampak berkibar bendera berlafazkan Laillahaillallah adalah bendera Hizbut Tahrir Indonesia yang berwarna hitam dan putih. (BACA: Satu Hotspot di Dayun Dipadamkan dengan Water Bombing)
Aksi berlangsung dengan tertib. tidak terjadi kemacetan, aksi massa menarik perhatian pengendara yang melintas di Jalan Jenderal Sudirman.