RIAU ONLINE, PEKANBARU - Asap pembakaran lahan dan hutan di Pulau Sumatera kembali memakan korban jiwa. Kali ini menimpa balita asal Jambi anak dari Rhia Moorlife Jambi.
Di akun lini masa Facebook-nya, Rhia Moorlife Jambi, menuliskan kata-kata yang sangat menyanyat hati. Sebelumnnya, Muhanum Anggriawati (12), bocah perempuan asal Pekanbaru, Riau, menjadi korban kerakusan dan ketamakan perusahaan kayu serta sawit saat membuka lahan dengan cara membakarnya, Kamis (10/9/2015). (Baca Juga: Selamat Jalan Hanum, Gadis Kecil Korban Ganasnya Asap Riau)
"Cukup anak hamba ya allah yg jdi korban akibat asap yang tidak kunjung berhenti, jngan lagi ada korban yang lain. sesak napas, batuk, pilek akibat kabut asap dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab," tulis Rhia di akun Facebook, Kamis (1/10/2015) malam, sekitar pukul 22.39.
Rhia mengunduh lima foto anak perempuanya serta dirinya saat mencium almarhumah. Tak ayal, hingga Jumat (2/10/2015) pukul 15.10 WIB, status tersebut sudah dibagikan sebanyak 18.210 kali dan dikomentari 74 orang. (Klik Juga: Hanum Disebut Meninggal Karena Asap, Ini Kata Dokter)
Namun, sayangnya dua jam kemudian, posting-an Rhia tersebut sudah hilang dari laman akun Facebook-nya. Kiriman dari Ria ini mendapatkan tanggapan beragam dari netizen seperti akun Liza Puspita Sari menulis komentar: Innalillahiwainailaihirojiun ya terkejut aku liat keadaan ini yg sabar y ya aku turut berduka cita smga dipertemukan lagi sm dedek di surga y ya :,(
Yun Agyunien menulis ya Allah ria kapan..... ei ndak sgka nya ya allah....... sabar ya sayang ..... kalo ak di tempat mu ak jg tidak tau apa yg Harus ak buat ...... c cantik ini 1 umur dgn anakku kan.... selamat jalan bidadari cantik.... aduii sabar ya ria. ...... sabar ya....
Sementara itu, MadaniFiz Souvenir Jambi menulis: Yang sabarx mbk,aq jg udh merasakan. Bertapa sakitx d sedih kehilangan sibuah hati.Tp apa mau dikata mbk,Tuhan lbh sayang sm anak kita.Tp aq berusaha tegar,dgn seperti itu aq bs membahagiaknx mbk.Yg sabarx mbk!!! (Lihat Juga: Mukhlis: Anak Saya Gagal Pernapasan)
Sebelumnya, gadis kecil bernama Muhanum Anggriawati (12), warga Pekanbaru, menjadi korban kerakusan dan ketamakan perusahaan kayu serta sawit saat membuka lahan dengan cara membakarnya. Meninggalnya Hanum, biasa ia dipanggil, mendapat empati warga Pekanbaru.
Hanum, menghadap Sang Khalik, Kamis (10/9/2015) lalu, sekitar pukul 13.00 WIB, usai dirawat selama empat hari di ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Pekanbaru. Hanum merupakan anak pertama Mukhlis, wartawan Harian Vokal. (Baca: Beredar Surat Protes ke Presiden Jokowi di Riau)
"Hanum sulit bernafas akibat kabut asap semakin pekat. Hanum tumbang saat bermain dan tak sadarkan diri lagi. Kami dimaklumkan terjadi penumpukan lendir di tenggorokan dan paru-parunya, sehingga perlu mendapat perawatan intensif dari dokter ICU RSUD Arifin Achmad, tempat ia dirawat," kata Pemimpin Redaksi Harian Vokal, Eka Putra Nazir, Kamis (10/9/2015), kepada RIAUONLINE.CO.ID.
Eka mengatakan, empat hari lalu, ia mendapat kabar putri sulung Mukhlis dilarikan ke rumah sakit. "Saya mengizinkan Mukhlis untuk fokus merawat anak kesayangannya di rumah sakit. Pekerjaan sebagai wartawan bisa dikurangi intensitasnya," kata Sekretaris PWI Riau itu.
"Selamat jalan ananda. Kami tahu bagaimana kerasnya engkau belajar sebagai murid kelas enam, dan harus lulus dari SD Negeri 171 Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Namun takdir berkata lain," kata Eka lagi. (Klik: Eksploitasi Gambut Sebabkan Riau Merana 18 Tahun)
Simpati dan empati juga datang dari netizen di lina masa Facebook. Akun bernama Saut Al Bara, juga merasakan kehilangan anak periang tersebut. Ia masih teringat saat Hanum dan anaknya, Bintang, bermain-main di Press Cafe, Kantin PWI Riau, Jalan Arifin Achmad.
"Selamat jalan ananda Hanum, masih teringat engkau bermain dengan anakku Bulan dan Bintang di Press Cafe, Kantin PWI Riau," tulis Saut Al Bara.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline