Petugas Manggala Agni mempersiapkan embung penampungan air untuk padamkan api yang melahap lahan kosong seluas 50 hektare di Desa Rimbo Panjang, Kampar. Rabu (16/9/2015).
(RIAUONLINE.CO.ID/IZDOR)
Kamis, 1 Oktober 2015 23:37 WIB
RIAUONLINE, PEKANBARU - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika stasiun Pekanbaru menyebutkan satelit Tera dan Aqua tidak memantau titik panas di Riau. Satelit mendeteksi 160 titik panas yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera. Sumatera Selatan disebut menjadi daerah terbanyak menyumbang titik panas mencapai 119 titik.
"Titik panas terpantau pukul 16.00 sore," ujarnya.
Baca Juga
menurut Sugarin, titik panas juga terdapat di dua dearah lainnya yakni Lampung 32 titik dan Lampung sembilang titik. "Sedangkan Riau nihil," ujarnya. (KLIK: Kejaksaan Terima Pelimpahan Berkas Perusahaan Pembakar Lahan)
Sigarin menjelaskan, secara umum cuaca wilayah Riau cerah berawan disertai kabut asap. Peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang tidak merata terjadi di Riau bagian utara, barat dan tengah.
Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan masih pekat menyelimuti empat daerah di Riau seperti Pekanbaru jarak pandang menurun hingga 1000 meter, Dumai 500 meter, Pelalawan 500 meter dan Rengat 300 merer.
