Garap Film Tentang Tsunami Aceh, Aktor Hongkong Raih Penghargaan

RIAU ONLINE, JAKARTA - Luar biasa. Begitu luapan perasaan Robin Shou, aktor asal Hong Kong yang berkiprah di Hollywood, ketika film pendek garapannya yang berjudul Earthbound menyabet dua penghargaan sekaligus.

 

Robin Shou yang mengawali kariernya sebagai sutradara itu dianugerahi penghargaan Special Jury Award dan International Special Jury Award pada ajang International Film Competition Festival (IFCOM) dan International Film Festival for Peace, Inspiration and Equality (IFFPIE) yang  diadakan di Jakarta. (BACA JUGA: (Video) Aksi Si Cupu Ini Bikin Orang Berdecak Kagum)

 

Ditemui Tempo seusai menerima penghargaan, Robin Shou yang malam itu mengenakan jas bercorak batik dengan girang memamerkan piala  berbentuk gunungan wayang. "Saya bikin film Indonesia, padahal saya bukan orang Indonesia. Penghargaan ini membuktikan pengakuan dari dunia bahwa saya melakukannya dengan benar," ujar Robin Shou kepada Tempo di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, pada Senin malam, 21 September 2015.



 

Kedua penghargaan itu diberikan karena nilai kemanusiaan yang terkandung dalam film yang dibintangi oleh aktor-aktor Tanah Air, seperti Teuku Rifnu Wikana, Reza Nangin, Bima Azriel, dan Tya Arifin. Film berdurasi 22 menit itu bercerita tentang bencana  gempa dan Tsunami yang melanda Aceh pada 2004.

 

"Saya merasa tersentuh untuk mengangkat kisah Tsunami yang menimpa keluarga di Aceh, Sumatera. Film ini untuk saudara kita, sesama umat manusia, yang menjadi korban dalam bencana tersebut," ungkap aktor  yang sempat tenar ketika membintangi  film Mortal Kombat dan Beverly Hills Ninja ini.

 

Melalui film ini, pria bernama asli Shou Wan Por itu berharap dapat mengbangkitkan kepedulian warga dunia terhadap sesama. "Tidak penting apa pun bangsa kita atau siapa pun kita, kita sama-sama merasakan penderitaan. Kita semua sama karena kita terikat akan kekeluargaan, pertemanan, dan kita punya insting untuk bertahan hidup. Karena persamaan itu, kita seharusnya menganggap orang lain atau bangsa lain sebagai saudara dan saling tolong-menolong," tutur pria kelahiran 17 July 1960 itu.


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline