RIAU ONLINE, PEKANBARU – Aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru masih lumpuh. Setidaknya, 38 penerbangan dinyatakan batal sehari sebelumnya oleh beberapa maskapai dengan alasan asap tebal dengan jarak pandang tak memungkinkan untuk mendarat serta berangkat.
Staf Airport Duty Manager, Ibnu Hasan, ketika ditemui di ruangannya mengatakan, pembatalan ini dilakukan beberapa maskapai seperti Garuda, Citilink, Lion Air, Air Asia, Susi Air dan Sriwijaya. (Baca Juga: Lion Air Berani Alihkan Tiket Presiden Jokowi)
“Dari 70 penerbangan hari ini, ada 38 penerbangan dibatalkan sejak diputusan tadi malam. Semua maskapai membatalkan penerbangan tersebut karena pertimbangan jarak pandang terbatas karena asap,” kata Ibnu kepada RIAUONLINE.CO.ID, Sabtu (19/9/2015) siang.
Hingga pukul 14.00 WIB, sudah 10 penerbangan mengalami keterlambatan akibat jarak pandang yang terbatas. Namun pada pukul tersebut, baru mendarat pesawat Air Asia dari Kuala Lumpur. Pesawat tersebut merupakan pesawat pertama berhasil mendarat untuk hari ini. (Klik Juga: Takut ISPA, Warga Malaysia Dievakuasi dari Riau)
“Jarak pandang hingga siang ini sudah 1.200 meter. Jarak ini membaik setelah sebelumnya hanya 1.000 meter. Baru saja juga ada pesawat mendarat dari Kuala Lumpur. Mudah-mudahan jarak pandang bisa terus membaik,” pungkas Ibnu Hasan.
Sebelumnya, Jumat (18/9/2015), pemerintah Malaysia mengevakuasi 173 warga negara dari Pekanbaru menggunakan pesawat Hercules milik Tentera Udara Diraja Malaysai melalui VIP Room Lancang Kuning. (Lihat Juga: Perusahaan Malaysia dan Singapura Ternyata Bakar Lahan)
Langkah ini dilakukan usai Riau dinyatakan Tanggap Darurat Asap dengan melihat kualitas udara sudah masuk kategori berbahaya. Proses evakuasi ini dilakukan sebanyak dua kali. Gelombang pertama evakuasi, sebanyak 120 orang Malaysia diberangkatkan malam itu juga.
Konsul Malaysia di Pekanbaru, Hardi Hamdin, menjelaskan, ke-120 orang tersebut terdiri dari Santri Pondok Pesantren Al-Baidha, Panam, dan mahasiswa UIN Suska Pekanbaru, serta anak dan istri dari staf konsulat Malaysia di Pekanbaru. (Klik: Muncul Meme Dicari Telah Hilang Wakil Rakyat Kami)
Dari kalangan pelajar dan mahasiswa ada 86 orang, sebagian besar belajar di UIN Suska. Sedangkan sisanya santri di Pondok Pesantren Al-Baidha, Jalan Swakarya, Kecamatan Tampan, Pekanbaru. (Lihat Juga: Perusahaan Malaysia dan Singapura Ternyata Bakar Lahan)
“Total ada 173 orang yang rencananya semuanya akan dilakukan evakuasi. Karena pesawat yang dipakai untuk evakuasi hanya dapat muat 120 orang maka evakuasi ini kita lakukan sampai dua kali penerbangan,” ujar Hardi mengenakan Baju Melayu kepada pewarta, Jumat sore. (Baca: Mahasiswa Tuntut Menkes RI Mundur)
Kepala Kantor Imigrasi Klas I Pekanbaru, Amran Aris, mengatakan, ada sekitar 600 warga Malaysia terdaftar di Kota Pekanbaru. Sedangkan sudah diberikan legislasi paspornya baru 120. (Baca: 12 Perusahaan HTI Pembakar Lahan Dilaporkan ke Menteri)
“Dari direncanakan untuk dievakuasi, pihak kita baru meneken sekitar 120 paspor yang rencananya berangkat sore ini,” tutur Amran juga akan bertolak menuju Jakarta. (Lihat: Al Azhar dan Azlaini Agus Menangis Luapkan Kekecewaan)
Warga Malaysia ini diterbangkan dengan Hercules bertuliskan Royal Malaysian Air Force. Seorang awak pesawat, Sulaiha mengatakan, perjalanan dari Pekanbaru ke Subang memakan waktu berkisar 45 menit. (Lihat: Siti Nurbaya: Rakyat Riau Marah Sekali)
Rencananya evakuasi akan diselesaikan hari ini juga mengingat keadaan asap Riau yang tak kunjung membaik. “Kalau bisa selesai sore ini akan kita kejar, tapi lihat cuacanya juga kalau visibility-nya tak memungkinkan akan kita lanjutkan esok pagi,” ujar gadis Melayu berparas cantik ini.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline