RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Malaysia melalui Konsulat Malaysia di Pekanbaru, mengevakuasi warga mereka terdiri dari mahasiswa yang menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II (UIN Suska II), santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Baidha Panam, dan sebahagian keluarga pegawai Konsulat, Jumat (18/9/2015).
Informasi RIAUONLINE.CO.ID terima dari staf Konsulat, Antoni, mengatakan, kini mahasiswa sedang melakukan registrasi dilakukan sejak paginya. "Benar ada evakuasi mahasiswa Malaysia jumlahnya saya belum tahu pasti, namun ratusan orang lah," tutur Antoni. (Klik Juga: Jokowi Datanglah ke Riau, Ini Tiket Pesawatnya)
Mereka akan diangkut kembali ke Malaysia menggunakan pesawat militer direncanakan Hercukes. Proses perizinan sedang dilakukan Atase militer Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta guna mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.
Informasi diperoleh di lapangan, setidaknya ada 120 warga Malaysia akan dievakuasi dengan pesawat Hercules rute Subang-Pekanbaru-Subang. Para warga Malaysia itu akan berangkat dari VIP Room Lancang Kuning Bandara Sultan Syarif Kasim II. (Baca Juga: Perusahaan Malaysia dan Singapura Ternyata Bakar Lahan)
Evakuasi ini dilakukan setelah selama hampir satu bulan asap menyelimuti Kota Pekanbaru dan seluruh daerah di Provinsi Riau. Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengatakan, ada beberapa perusahan perkebunan milik Malaysia dan Singapuran terbukti lahan konsesi mereka dibakar.
Direktur Education Malaysia (EM) di Indonesia, Dr Juzhar Jusoh, menjelaskan, kepada kantor berita Bernama, Selasa (15/9/2015), jumlah 193 mahasiaswa tersebut merupakan bagian dari 354 mahasiswa yang menuntut ilmu di Palembang, Jambi, Padang dan Pekanbaru. (Lihat Juga: 12 Perusahaan HTI Ini Dilaporkan ke Menteri)
“Sebanyak 44 mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani pelatihan klinis di daerah luar Kota Jambi telah diungsikan ke Asrama Haji di Padang dan memperoleh keringanan (libur) selama lima hari dari universitas,” kata Juzhar Jusoh.
Selain mengevakuasi mahasiswa Malaysia yang berkuliah di UIN Suska, Negeri Jiran tersebut juga mengungsikan 103 mahasiswa di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Saifuddin, Jambi dan 58 mahasiswa lainnya di Universitas Sriwijaya dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung. (Baca: Mahasiswa Tuntut Menkes RI Mundur)
Juzhar menjelaskan, Dewan Keamanan Nasional Malaysia sedang mengupayakan membantu mengevakuasi mahasiswa Malaysia ke tempat lebih aman.
Ia mengatakan, kondisi asap di tiga provinsi di Sumatera tersebut sebenarnya tidak sehat, bahkan Berbahaya sejak tiga pekan lalu. Namun, EM mengalami kendala memindahkan mereka, karena perkuliahan masih berlangsung seperti biasa dan universitas menolak memberi libur. (Klik: Siti Nurbaya: Rakyat Riau Marah Sekali)
Sebagai langkah awal, tuturnya, EM melalui Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia di Indonesia telah mendistribusikan masker dan obat air mata ke seluruh mahasiswa Malaysia sejak tiga minggu itu.
Sejak asap mulai mengganas dengan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) mencapai 400, mahasiswi asal Malaysia mengeluhkan sakit dan batuk selain mulai berkurangnya pasokan air bersih akibat kemarau. (Baca: Water Management Perusahaan Gagal Atasi Karhutla)
“Karena Otoritas Lokal masih tidak menyatakan darurat di daerah bencana, manajemen universitas tidak memberi keringanan kepada mahasiswa untuk liburan. Akan tetapi kita terus membuat permohonan libur untuk mahasiswa Malaysia karena banyak di antara mereka telah sakit,” katanya.
Juzhar mengatakan, Kementerian Pengajian (Pendidikan) Tinggi telah memberikan respon cepat setelah menerima laporan EM sehingga siswa di daerah tersebut dipindahkan ke daerah yang lebih aman. (Lihat: Ternyata HTI Sumbang 51 Persen Karhutla)
Indonesia telah menyatakan Provinsi Riau sebagai daerah Darurat setelah kondisi kabut di wilayah tersebut dilaporkan berada pada tingkat sangat berbahaya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline