RIAU ONLINE, PEKANBARU - "Ya Allah, hujanlah lama-lama, empat lima jam tidak masalah. Asal asap ini hilang ya Allah," teriak seorang warga Pekanbaru, Midra, dari dalam rumah sambil melihat ke halaman rumahnya hujan turun dengan lebatnya, Senin (14/9/2015). (Baca Juga: Inilah Empat Butir Riau Tanggap Darurat Asap)
Hujan terakhir yang turun di Pekanbaru, berdasarkan catatan RIAUONLINE.CO.ID, terjadi pada Rabu (9/9/2015) dini hari lalu. Dampaknya luar biasa. Cuaca dan udara seketika menjadi segar, sesuatu hal yang tak pernah dirasakan sejak berpekan-pekan lamanya.
Ia juga tak mempermasalahkah apakah ini hujan buatan yang ditaburi garam menggunakan pesawat atau hujan alami, seperti selama ini. (Klik Juga: Penumpang Ini Harus Dibawa ke Posko Kesehatan Bandara)
Tidak hanya Nafirah saja yang berdoa hujan turun berjam-jam lamanya, ibu Nafirah, Maiyar Kasry, juga meminta hal serupa kepada Allah. "Ya Allah, hujanlah dan guyur bumi ini dengan rahmat-Mu. Biarlah asap ini hilang dan kasihan anak cucu saya hirup udara kotor selama ini," harap warga Labuhbaru Timur itu.
Hingga berita ini naik, pukul 17.50 WIB, hujan disertai petir masih berlangsung. Bau asap kebakaran lahan mulai tercium dan menyesak di dada.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Gubernur Riau (Plt Gubri), Arsyadljuliandi Rachman, meningkatkan status Siaga Asap bencana Darurat Asap di Posko Karhutla, Bandara Roesmin Nurjadin.
Penetapan ini didasarkan atas pantauan dari Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang sudah beberapa minggu terakhir ini menunjukkan pada level Berbahaya. (Klik Juga: Silakan SMS Presiden Jokowi ke 08122600960)
Andi-sapaan Plt Gubri, mengatakan bahwa ketetapan tersebut sudah berdasarkan pertimbangan dari kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. (Lihat Juga: Tolong, Evakuasi Kami Sekarang dari Riau)
“Kita sudah melakukan rapat koordinasi dengan kementrian yang ada di pusat soal status Riau. Melihat kondisi lapangan yang sudah menunjukkan level Berbahaya, makanya kita menetapkan status Tanggap Darurat,” tutur Andi Rachman. (Baca: Kakek Tewas Terpanggang Usai Bakar Lahan)
Meskipun sudah ditetapkannya status tanggap darurat, Plt Gubernur tidak melakukan evakuasi terhadap masyarakat Riau. Andi hanya mengimbau supaya sebisa mungkin untuk menghindari aktivitas di luar ruangan. (Klik: Jokowi Ngantor di Riau tak Selesaikan Masalah buat Apa)
“Kalau bisa jangan keluar rumah kalau memang tidak ada urusan yang mendesak,” ujarnya. (Lihat: Apa..Rp 385 Miliar untuk Padamkan Api)
Komandan Tim Satgas Siaga Darurat Asap Riau yang sekaligus Komandan Korem 031 Wirabima, Brigjen TNI Nurendi mengatakan, langkah akan diambil dalam status darurat ini, 1. Membuka sebanyak mungkin Posko Kesehatan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat. (Baca: Tagih Janji Jokowi Blusukan Asap ke Riau)
Lalu, butir 2. Meningkatkan upaya penanggulangan dengan mengiriman pasukan lebih banyak ke wilayah-wilayah yang rawan terbakar. Kemudian, 3. Meliburkan seluruh aktivitas pendidikan, dan terakhir 4. Memperpendek jam kerja untuk seluruhnya. (Baca: LBH Pekanbaru: Pemerintah Jokowi Lamban Tuntaskan Masalah Asap)
“Untuk penanggulangan status Tanggap Darurat ini, kita akan lebih terfokus pada bidang kesehatan. Karena kita memandang keselamatan masyarakat itu lebih penting,” tambah Andi Rachman. (Lihat Juga: Gubernur Riau Harus Telepon Jokowi Padamkan Api)
Lamanya status Tanggap Darurati, Andi Rachman belum bisa memastikan hingga kapan.. Ia berharap secepatnya kondisi Riau membaik. "Kita berharap saja semoga secepatnya kondisi membaik," tandas Andi.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline