Bagaimana Rasanya Malam Minggu dengan Udara Berbahaya?

Kabut-Asap.jpg
(INTERNET)

RIAUONLINE, PEKANBARU – Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan menyelimuti Pekanbaru kian pekat. Kualitas udara memburuk. Indeks Standar Pencemaran Udara berada dalam kategori berbahaya.

 

Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, Minggu malam (12/9/2015), dibeberapa titik papan ISPU seperti Jalan Tuanku Tambusai dan Jalan Jendral Sudirman menunjukkan Particulatte Matter (PM10) berada pada angka 500 Psi atau berbahaya.

 

Particulate matter (PM) adalah istilah untuk partikel padat atau cair yang ditemukan di udara. Partikel dengan ukuran besar atau cukup gelap dapat dilihat sebagai jelaga atau asap. Efek utama bagi kesehatan manusia dari paparan PM-10 meliputi: efek pada pernapasan dan sistem pernapasan, kerusakan jaringan paru-paru, kanker, dan kematian dini. 

(KLIK: Ini Bahaya Asap Bagi Kesehatan



 

Salah seorang warga Kecamatan Panam, Annisa mengeluh karena asap tak kunjung hilang. Ia mengaku mata perih dan dadanya sesak akibat asap. (LIHAT: Hanum Disebut Meninggal Karena Asap, Ini Kata Dokternya)  

 

“Biasanya malam tidak setebal ini. Saya yang ke Jalan Nangka kaget melihat ISPU yang sudah di level berbahaya. Pantas mata saya terasa sangat pedih sekali,” tutur Annisa.

Meski ISPU pada level berbahaya, jalanan Kota Pekanbaru tampak ramai oleh para muda-mudi yang menghabiskan malam minggu. Seperti di Jalan Diponegoro ataupun di Stadiun Utama Riau. (BACA: Lagi, Tak ada Aktivitas Penerbangan di Bandara SSK II)  

 

Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera terus meluas. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika stasiun Pekanbaru pagi tadi, memantau 833 titik panas di Sumatera. Terbanyak Sumatera Selatan 621 titik. Sedangkan Riau 14 titik.

 

Akibat kebakran hutan dan lahan yang terjadi di Riau dan beberapa daerah di Sumatera, kabut asap tebal masih menyelimuti Provinsi Riau. Jarak pandang di beberapa wilayah tidak lebih dari 500 meter. "Jarak pandang di Kota Pekanbaru, Rengat dan Pelalawan hanya 100 meter serta Dumai 500 meter," tutur Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin.