AJI Beri 3 Award di Malam Resepsi HUT Ke-21

Penghargaan-Tasrif-Award-dan-Udin-Award-2015.jpg
(Internet)

RIAU ONLINE, JAKARTA - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia kembali memberikan penghargaan Tasrif Award, Udin Award, dan SK Trimurti Award 2015 di Hari Ulang Tahun ke 21.

 

Tasrif Award diberikan kepada individu/kelompok/lembaga yang gigih menegakkan kebebasan pers, kebebasan berekspresi, dan nilai-nilai keadilan serta demokrasi. AJI Indonesia membangun tradisi penghargaan Tasrif Award untuk menghidupkan semangat Bapak Kode Etik Jurnalistik Indonesia itu memperjuangkan kemerdekaan pers dan kemerdekaan berpendapat.

 

Udin Award diberikan kepada individu jurnalis/ kelompok jurnalis yang menjadi korban kekerasan dalam menjalankan tugas jurnalistiknya secara profesional. Selain untuk menghormati jurnalis/kelompok jurnalis yang menjadi korban kekerasan, Udin Award juga diselenggarakan untuk mengingatkan masyarakat bahwa masih ada ancaman bagi kebebasan pers.

 

Pemberian penghargaan tersebut dilakukan dalam malam resepsi HUT AJI ke-21 di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/9/2015) malam.

 

SK Trimurti Award diberikan kepada Hana Hikoyabi, Pendiri Suara Perempuan Papua (SPP). Sosoknya ini dinilai sebagai perempuan tangguh yang terus berjuang di pulau terpencil walau dirinya dikucilkan.

 



"Terima kasih atas nama perempuan Indonesia di tanah Papua. Kami menyampaikan penghormatan setinggi-tingginya kepada AJI yang sudah memberikan penghargaan kepada saya atas nama perempuan Papua. Penghargaan dan penghormatan juga untuk para juri yang telah bekerja keras menentukan pilihan," ucap Hana.

 

Selain mendapatkan piala, Hana juga memperoleh uang sebesar Rp 7,5 juta ini.

 

Tasrif Award diberikan kepada dua sutradara film tentang pelanggaran HAM di Indonesia, yakni Joshua Oppenheimer dan Anonymous. Joshua Oppenheimer merupakan sutradara film Jagal, film yang bercerita tentang pelaku pembunuhan anti-PKI yang terjadi pada tahun 1965-1966.

 

"Sungguh sebuah kehormatan bagi kami. Ini pertama kali kami menerima penghargaan dari Indonesia. Kami juga tak mungkin menerima penghargaan ini tanpa dukungan teman-teman," kata Joshua.

 

"Izinkanlah kami berbagi dengan teman-teman pers lainnya. Penghargaan ini kami dedikasikan kepada korban pelanggaran HAM," lanjut Joshua yang berwarga negara Amerika Serikat ini.

 

Untuk Udin Award, tahun ini AJI tidak memberikan kepada siapapun. "Yang menjadi dasar penerima Udin Award ini adalah mereka yang melakukan kerja jurnalistiknya mendapat ancaman atau tindakan kekerasan. Kembali tahun ini kami tak berikan," kata juri, Abdul Manan, saat membacakan hasil seleksi.

 

Selain pemberian penghargaan, perayaan HUT AJI juga diisi dengan pentas teater, musik, dan pameran foto. Ratusan jurnalis, praktisi dan pemerhati media, akademisi, dan berbagai kalangan hadir di acara tersebut.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline