RIAUONLINE, SURABAYA - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya menangkap jaringan prostitusi yang melibatkan artis dan model cantik berinisial AS, 23 tahun. AS ditangkap di tempat berbeda dengan empat perempuan lain yang berprofesi sebagai Sales Promotion Girl (SPG), yang masing-masing berinisial CL, CT, CN dan CK.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kota Surabaya, Ajun Komisaris Besar Takdir Mattanete, mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap AS, tujuan model tersebut datang ke Surabaya semula untuk pengambilan gambar atau syuting sinetron. AS berada di Surabaya sejak Senin, 31 Agustus 2015.
Namun, Takdir menduga sudah ada beberapa pria hidung belang yang sudah dilayani oleh perempuan berusia 23 tahun itu. “Jumlah pria yang dia layani kami belum tahu berapa orang, bahkan kami juga belum tahu apakah pelanggannya itu dari kalangan pejabat, pengusaha, atau warga biasa," ucapnya, Kamis, 4 September 2015. Sebagaimana dilansir RIAUONLINE.CO.ID dari laman Tempo.co.
Menurut Takdir, kelima perempuan itu diduga menjadi korban human trafficking atau perdagangan manusia dari jaringan prostitusi yang melibatkan muncikari berinisial YY dan BS, yang saat ini keduanya masih dinyatakan buron. Kepolisian masih terus mengembangkan kasus tersebut.
Penggerebekan yang melibatkan artis AS itu bermula dari penangkapan empat SPG di salah satu hotel di Surabaya. Takdir menjelaskan, keempat SPG itu diminta oleh YY untuk melayani pria hidung belang di hotel tersebut. Dalam penggerebekan itu, polisi juga mendapat informasi mengenai adanya upaya perdagangan manusia di hotel yang berbeda.
Hotel yang dimaksud itu di Jalan Embong Malang Surabaya. Setelah digerebek polisi menemukan artis dan model cantik AS dalam kondisi yang mabuk berat. Takdir menduga, AS pun usai melayani tamunya lantaran disuruh oleh BS. "Bahkan, setelah kami melakukan tes urine, dia positif mengkonsumsi narkoba jenis ekstasi," ucap Takdir.
Takdir menambahkan, modus kedua muncikari dalam melakukan aksi kriminalnya lewat layanan media sosial, seperti grup BlackBerry Messanger dan Facebook, untuk menyebarkan foto-foto milik perempuan yang bisa memuaskan nafsu para pria hidung belang. Pria hidung belang yang ingin dilayani SPG itu harus menghubungi YY untuk menyepakati harga Rp 1-2 juta per jam.
Sedangkan artis dan model cantik AS dibanderol Rp 8-10 juta per jam. "Pola pembayaran tergantung kesepakatan, ada yang bayar setengah dulu, tapi ada langsung tunai sekali pakai," ucap Takdir. Barang yang disita oleh polisi adalah 28 kondom yang belum dipakai, uang Rp 13,2 juta, tiga kunci kamar hotel, lima ponsel, dan tiga kuitansi pembayaran kamar.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline