RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakil Koordinator Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari), Made Ali, mengatakan, satu-satunya cara cepat dengan waktu pendek memadamkan api adalah dengan meminta bantuan Presiden Joko Widodo turun ke Riau.
Made Ali mengatakan cara meminta bantuan itu adalah Pelaksana Tugas Gubernur Riau (Plt Gubri) Arsyadjuliandi Rachman, harus menelepon Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan menyampaikan kondisi kekinian.
(Klik Juga: Udara Pekanbaru Sangat Tidak Sehat)
"Plt Gubernur Riau (Arsyadjuliandi Rachman) harus paksa Presiden Joko Widodo untuk turun ke Riau guna padamkan api. Asap ini sudah rasanya bikin orang-orang Riau mau mati. Kalau Presiden tak mau juga turun, lebih baik kita gelorakan kembali Riau Merdeka sudah padam itu," kata Made saat bincang-bincang pagi kepada RIAUONLINE.CO.ID, Kamis (3/9/2015).
Permintaan tersebut, tuturnya, menandakan elite di daerah, seperti gubernur, Danrem 031/Wira Bima, Kapolda Riau dan pejabat lainnya, sudah angkat tangan, kibarkan bendera putih atasi kelakuan dan kelalaian manusia saban tahun ini.
"Keledai saja, binatang disebut manusia paling bodoh, tak mau masuk lubang sama, keduakalinya. Masak manusia mau disamakan dengan keledai," tuturnya dengan nada sedikit tinggi menanggapi semakin tebalnya kabut asap di Riau.
(Baca Juga: Inilah Alasan Klasik Polisi saat Tangani Kasus Asap Riau)
Selain itu, dengan turunnya Presiden Jokowi ke Riau, harus disertai dengan pengerahan pasukan dalam Operasi Non-militer lengkap dengan peralatan tempurnya. Ia mencotohkan, helikopter-helikopter militer dan kapal-kapal perang bisa dikerahkan untuk angkut air guna padamkan api.
"Kita butuh leadership, pemimpin yang perhatian terhadap nasib rakyatnya. Bukan pemimpin administratif. Kalau perlu, Gubernur Riau marah-marahkan Jokowi dalam waktu beberapa hari ke depan tak datang ke Riau. Tak juga, Riau Merdeka harga mati," tutur Made.
Ia menceritakan, cara serupa juga pernah dilakukan, saat Kabut Asap di Riau juga tebal seperti saat ini. Ketika itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung turun ke Riau, Maret 2015. Bahkan, sepekan sebelum Presiden tiba, Riau sudah diguyur hujan.
(Baca: Gawat Asap Pekat, Helikopter Pemadam Habis Kontrak)
Saat itu, SBY turun bersama dengan Panglima TNI, Jenderal Moeldoko lengkap dengan pasukan dan peralatan militer pendukung padamkan api.
Kualitas udara Pekanbaru, Kamis (3/9/2015) ini, menunjukkan Sangat Tidak Sehat. Selain itu, beberapa penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, terpaksa delay baik mendarat maupun berangkat.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline