Sampai Siang, 13 Pesawat Delay Gara-Gara Asap

Kabut-Asap-di-Pekanbaru.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan menganggu aktivias penerbangan di Pekanbaru. Ratusan penumpang terlantar di Bandara Sultan Syarif Kasim II akibat sejumlah pesawat mengalami keterlambatan (Delay), baik penumpang keberangkat maupun yang datang. 

 

Airport Duty Manager (ADM) Bandara Sultan Syarif Kasim, Hasnan menyebut keterlambatan pesawat terjadi sejak pagi karena asap yang sangat tebal menutupi langit Pekanbaru terutama di sekitar landasan udara.

“Jarak pandang tadi pagi hingga siang itu tak sampai 1 kilometer, jadi sangat berbahaya untuk dilakukan aktivitas penerbangan, maka mau tidak mau pihak bandara menunda semua penerbangan baik yang datang maupun yang berangkat,” ucap Hasnan ketika ditemui RIAUONLINE.CO.ID di ruangannya, Rabu (2/9/2015) sore.

Hingga sore hari Hasnan menambahkan, ada 13 penerbangan yang statusnya delay karena asap.

 

“Ada yang 2 jam, ada juga yang sampai 5 jam delay. Waktunya bervariasi,” ucap lelaki yang akrab dipanggil Onga Hasnan ini.



Soal kompensasi atas status delay yang dialami oleh penumpang, Hasnan mengaku itu bukan wewenang dari pihak Angkasa Pura atau Bandara, melainkan dari armada masing-masing karena menurutnya, ikatan pelayanan jasa itu antara penumpang dengan armada.

“Soal kompensasi itu memang bukan urusan kita, tapi setahu saya aturan dalam PP itu hanya mengatur bahwasanya armada harus memberikan dana penggantian kompensasi kepada penumpang jika delaynya itu dari kesalahan teknis armada. Kalau ini kan delaynya karena faktor alam jadi armada juga tak bisa disalahkan menurut PP tersebut,” tegas lelaki berkacamata tersebut.

 

(BACA JUGA: Asap Masuk Rumah, Warga Riau Mengeluh Sesak Nafas

 

Namun begitu armada telah memberikan makan siang bagi semua penumpang yang delay pesawatnya.

Selain delay, Hasnan menyebut juga ada 4 penerbangan yang mengalami pembatalan keberangkatan. “ada 4 penerbangan yang batal terbang. Itu armada dari Citilink. Penerbangan yang batal itu adalah dari Jakarta dan Yogyakarta dan menuju Jakarta dan Yogyakarta.”

Jelang petang ini, Hasnan menyebut keadaan aktivitas penerbangan sudah mulai normal kembali.

“Asap walaupun masih tebal, tapi jarak pandang sudah mulai bisa digunakan untuk terbang, jadi kita mulai angsur pesawat yang delay untuk terbang,” pungkas Hasnan.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline