RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tiga helikopter waterbombing yang menjadi andalan Riau untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan lewat udara habis masa izin terbang. Akibatnya tiga helikopter Kamov, Sikorsky dan MI 17i kini tidak dapat beroperasi.
"Tentu saja sangat menghambat pemadaman, ini kan ndalan kita," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger, Rabu (2/9/2015)
Menurut Edwar, pihaknya saat ini hanya bisa mengandalkan pemadaman lewat darat dengan mengerahkan sejumlah tenaga pemadam api baik dari personil BPBD maupun Manggala Agni. Ditambah ratusan personil dari Tentara dan Polisi. "Pemadaman saat ini hanya dilakukan melalui darat saja," katanya.
Edwar mengaku telah melayangkan surat perpanjangan izin terbang kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar tiga helikopter Sikorsky, MI 171 dan Kamov dapat kembali beroperasi.
Namun Edwar mengklaim, kabut asap yang saat ini menyelimuti Riau lebih dominan kiriman dari Jambi dan Sumatera Selatan. Sebab kata dia, kedua wilayah itu saat ini terdapat banyak titik api yang mengakibatkan asap terbawa hembusan angin dari selatan ke utara. "Riau juga punya titik panas, tapi jumlahnya sedikit. Asap ini dominan kiriman dari tetangga," ujarnya.
(BACA JUGA: Hari Ini, Sudah 10 Penerbangan Delay)
Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika stasiun Pekanbaru menyebutkan, satelit Tera dan Aqua memantau 559 titik panas tersebar di Sumatera.
Tiga daerah disebut penyumbang titik panas paling banyak yakni Sumatera Selatan 220 titik, Jambi 169 titik dan Riau 134 titik. Disusul Bangka Belitung 26 titik, Sumatera Barat enam titik dan Lampung empat titik.
"Titik panas terpantau sejak pukul 05.00 pagi," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin.
Untuk wilayah Riau, titik panas tersebar di sejumlah kabupaten\kota yakni Pelalawan 46 titik, Kampar 13 titik, Kuantan Singingi 11 titik, Indragiri Hilir 29 titik, Indragiri Hulu 21 titik, Siak empat titik, Rokan Hulu tiga titik, Rokan Hilir dua titik, Bengkalis tiga titik, Dumai satu titik dan Meranti satu titik.
"Tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau 98 titik," jelasnya.
Kabut asap turut mengganggu jarak pandang di beberapa wialayh di Riau seperti Pekanbaru jarak pandang menurun hingga 500 meter, Pelalawan 400 meter, Dumai 700 meter dan Rengat 800 meter. 10 pesawat terpaksa menunda pendaratan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru disebabkan landasan pacu tertutup asap.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline