Para penari menggotong logo semboyan Homeland of Melayu di Halaman Kantor gubernur Riau, Minggu (9/8/2015)
(Suci Aulia)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Al Azhar berharap semboyan Provinsi Riau yang dicanangkan saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-57, 9 Agustus 2015 silam, sebagai Riau The Homeland of Melayu, benar-benar terwujud secara bertahap.
“Kita sudah melihat kebudayaan Melayu sudah dikikis zaman. Satu penyebabnya kurangnya pendokumentasian tentang sejarah maupun budaya Melayu di Riau ini. Maka kita bersyukur dengan adanya acara ini karena semoga setelah ini, kebudayaan melayu serta sejarah besarnya dapat terrekam secara baik dan terwariskan kepada generasi muda,” ungkap Al Azhar pada Workshop Sejarah dan Budaya Lokal Dokumentasi Kebudayaan, Rabu (2/9/2015) pagi.
Sleian Al Azhar yang memaparkan betapa pentingnya dokumentasi dalam merumuskan kebijakan kebudayaan, juga mantan Wakil Bupati Siak, OK Nizami Jamil, juga budayawan dan sejarawan Melayu menjadi pembicara.
(Baca Juga: APa Makna Homeland of Melayu Riau)
Ketua Pelaksana, Sita Rohana, menjelaskan, workshop ini dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya untuk menumbuhkan kembali kepedulian pada kebudayaan dan sejarah yang kini sangat jarang melakukan dokumentasi pada budaya dan sejarah.
“Kita akan memberikan pemahaman betapa pentingnya dokumentasi sejarah dan budaya ini untuk dikuasai dan dilakukan sebagai bentuk pelestarian warisan budaya di sebuah daerah, khususnya kebudayaan melayu,” kata Rita.
Acara ini diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Tanjungpinang ini rencananya berlangsung hingga esok hari, Kamis (3/9/2015) sore.
Pesertanya terdiri dari berbagai elemen yang berkaitan dengan masalah kebudayaan. Mulai dari guru kesenian tingkat SMA, LSM yang fokus di bidang budaya, Mahasiswa yang juga konsen di isu budaya dan sejarah melayu, wartawan dan staf dinas di bidang kebudayaan serta tokoh masyarakat yang berasal dari Pekanbaru.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline