RIAUONLINE, PEKANBARU - Provinsi Riau kembali diselimuti kabut asap pekat sejak pagi hingga malam hari, Rabu (19/8/2015). di Pekanbaru, jarak pandang kian menurun hingga 4 Kilometer. Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau mengklaim asap kali ini lebih dominan kiriman dari provinsi tetangga: Jambi dan Sumatera Selatan.
"Riau berbatasan dengan Provinsi Jambi, daerah itu kini dilanda musim panas dan kebakaran lahan, hal yang sama juga terjadi di Sumatera Selatan, bisa jadi ini asap kiriman," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger.
Meski demikian, Edwar mengakui titik api juga mulai bermunculan di beberapa wilayah Riau setelah dilanda musim panas sejak tiga hari terakhir, padahal sebelumnya titik api sempat padam setelah diguyur hujan selama sepekan. Namun kata dia, titik api di Riau tidak begitu besar. "Titik api di Riau hanya kecil-kecil saja," ungkapnya.
kata dia, Keberadaan titik api di Riau ditambah pergerakan angin yang bergerak dari tenggara hingga barat daya turut membawa asap sisa kebakaran hutan dan lahan dari Jambi dan Sumsel turut mengepung Riau.
Edwar mengaku, BPBD Riau telah mengerahkan dua helikopter waterbombing Kamov dan Sikorsky menuju Pelalawan dan Kampar untuk melakukan pemadaman lewat udara. Namun dia mengakui pemadaman kurang efektif lantaran beberapa pesawat lainnya telah habis masa jam terbang. "Kita akan surati BNPB untuk menggeser pesawat lagi ke Riau," katanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika stasiun Pekanbaru menyebutkan satelit Tera dan Aqua memantau terjadinya lonjakan titik panas di Sumatera yang diindikasikan kebakaran hutan dan lahan mencapai 672 titik. Jumlah tersebut jauh meningkat dari hari sebelumnya hanya 94 titik yang tersebar di beberapa wilayah. Akibatnya Riau kembali diselimuti kabut asap.
"Titik panas terpantau satelit pukul 05.00 sore," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin.
Sugarin menyebutkan, kemunculan titik panas hampir terjadi di seluruh provinsi di Sumatra. Sumatera Selatan menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak mencapai 302 titik, disusul Jambi 224 titik, kemudian Riau 84 titik, Bangka Belitung 26 titik, Lampung 21 titik, Bengkulu tujuh titik, Sumatera Barat empat titik, Sumatera utara tiga titik dan Kepulauan Riau satu titik.
Musim panas melanda Riau tiga hari terakhir kembali memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Akibatnya, titik panas kembali muncul hingga 84 titik yang tersebar di Indragiri Hulu 38 titik, Pelalawan 14 titik, Kampar delapan titik, Kuantan Singingi tujuh titik, Bengkalis tiga titik, Rokan Hulu dua titik dan Siak satu titik. "Tingkat kepercayaan di atas 50 persen yakni 49 titik panas," ujar Sugarin.
Sugarin menjelaskan, secara umum kondisi cuaca di wilayah Riau cerah berawan. "Peluang hujan dengan intensitas ringan terjadi pada sore hari tidak merata di wilayah Riau bagian utara dan pesisir timur," ujarnya.
Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan turut mempengaruhi jarak pandang di beberapa wilayah seperti Pekanbaru menurun hingga 4 Kilometer, Rengat 8 Kilometer, Pelalawan 7 Kilometer dan Dumai 7 Kilometer.