Water Management Perusahaan Gagal Atasi Karhutla

Kebakaran-Lahan-dan-Hutan.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Water Management System (Sistem Manajemen Air) yang selama ini didengang-dengungkan mampu mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau oleh perusahaan serta para pakar, ternyata pepesan kosong saja. 

 

Ini dibuktikan dengan kembalinya kebakaran lahan tahun 2015 ini sama dengan terbakar seperti 1997 silam pertama kali kasus Karhutla terjadi di Riau. 

 

(Klik Juga: Ternyata HTI Sumbang 51 Persen Karhutla

 



"Mana suara orang-orang yang mengaku sebagai pakar atau ahli gambut dan mengagung-agungkan mampu atasi kebakaran hutan dan lahan dengan cara water management. Contohnya nyata, tahun ini, Riau kembali terbakar dan itu paling banyak di lahan gambut," kata Raflis, Direktur Yayasan Hutan Riau, Senin (3/8/2015), saat diskusi "Asap, Bancanakah atau Kelalaian Manusia" di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pekanbaru, Jalan Semangka, Pekanbaru. 

 

Tidak hanya itu, Raflis juga mengkritisi rekomendasi para pakar dengan water management system yang diterapkan perusahaan selama ini. "Water management gagal total atasi kekeringan di gambut dan tidak bisa atasi kebakarakan hutan dan lahan di Riau," jelasnya. 

 

(Baca Juga: Ini Penyebab Kenapa Riau Membara Sejak 1997

 

Dalam diskusi tersebut, selain Raflis, juga hadir praktisi kehutanan, Prayoto dan Direktur Eksekutif Scale Up, Harry Oktavian. 

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline