(RIAUONLINE.CO.ID/WINAHYU DWI UTAMI)
Sabtu, 1 Agustus 2015 15:15 WIB
Editor: Fakhrur Rodzi
RIAUONLINE, PEKANBARU – Motivasi apa yang melatarbelakangi peserta audisi dangdut Bintang Pantura 2 Indosiar asal Pekanbaru, Riau, Herman Pantura, sehingga mau ikuti audisi pencarian bakat itu?
Atuk Kumis, nama lain dari Herman Kumis saat menyambangi Redaksi RIAUONLINE.CO.ID, Jumat (31/7/2015), bercerita panjang lebar. Ternyata laki-laki berusia 51 tahun itu miliki cerita dan pengalaman luar biasa.
Ia bercerita, Ramadhan, Bintang Pantura 1 asal Bekasi yang menjadi inspirasinya untuk tetap maju audisi ajang pencarian bakat tersebut. Atuk Kumis mengatakan, Ramadhan berlatar belakang buruh bangunan saja bisa, kenapa dirinya telah puluhan tahun berkecimpung di dunia seni tarik suara, tidak bisa.
“Sementara latar belakang saya yang seniman puluhan, semakin menguatkan saya untuk ikut audisi Bintang Pantura ini,” ujar Atuk Kumis.
(Klik Juga: Herman Pantura Sambangi Redaksi Riauonline)
Dengan keinginan kuat dan modal sebagai penyanyi serta seniman puluhan tahun, kakek satu cucu tersebut mencoba peruntungan di Jakarta. Ia mengatakan, sudah bertekad datangi Stasiun televisi swasta nasional, Indosiar.
“Ternyata di sana kumpulan dari kameramen hingga seniman Indosiar,” kata laki-laki bercucu satu ini penuh semangat.
Herman Kumis menjelaskan, awalnya ia hanya menjadi penonton bayaran selama tiga bulan di Jakarta. “Ngapain jadi pengangguran disana, mending jadi penonton bayaran,” ujarnya semangat.
Ia mengatakan, dengan bekal jadi penonton bayaran itulah, Atuk Kumis belajar teknik-teknik apa saja akan dinilai oleh dewan juri. “Bisa lihat saat tampil saya tidak dikritik oleh Irfan Gunawan mengenai costum,” ujarnya.
Hasilnya, saat ia tampil perdana di Bintang Pantura 2, ketika Irvan Gunawan, Dewan Juri Bintang Pantura 2, yang biasanya berkomentar kritis mengenai kostum, justru ia malah mendapat sanjungan. Ingin lihat aksi Atuk Kumis, klik di sini
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
