RIAUONLINE, BONDOWOSO - Pemerintah terus melakukan antisipasi terkait peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Raung di Jawa Timur.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan unsur lainnya melakukan Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Menghadapi Erupsi Gunung Raung, Selasa (7/7/2015), di Bondowoso. Kepala BNPB, Syamsul Maarif mengatakan, belum ada anomali terkait letusan Gunung Raung.
“Ikuti semua rekomendasi PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi). Jika radius hanya 3 km, jangan dibuat 20 km. Itu sama saja membuat cemas masyarakat,” tegasnya sebagaimana dikutip Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam rilisnya diterima RIAUONLINE.CO.ID, Selasa sore.
Ia menjelaskan, leadership dari Komandan Korem (Danrem), Komandan Kodim (Dandim), Kepala Kepolisian Resor (Kapolres), agar selalu melihat kondisi mutakhir dari Gunung Raung.
Kepala BNPB mengapresiasi Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, dan Jember yang telah melaksanakan persiapan dengan baik.
“Di Kabupaten Bondowoso, daerah yang terdampak adalah Kecamatan Sumber Waringin dan Kecamatan Tlogosari dan ada 11 dusun terdampak. Kekurangan yang dibutuhkan adalah akses perbaikan jalur evakuasi, penambahan kendaraan evakuasi pengungsi, dan alat komunikasi,” papar Peneliti Utama BPPT ini.
Kata Dosen Tetap Universitas Pertahanan ini, aktivitas vulkanik Gunung Raung menyebabkan Pemerintah Daerah Jember mencanangkan status Siaga Darurat.
Wilayah terdampak adalah Desa Jamber Arum Kecamatan Sumberjamber, di Desa Slateng, Sumbersalak, Sumberbulus, Sumberlesung di Kecamatan Ledokombo, dan di Desa Sumberjati, Sidomulyo, Garahan, Sempolan Kecamatan Silo. Dari 3 kecamatan, yang terdampak langsung dan desa yang dimaksud terdapat 19.598 jiwa.
Menurut Sutopo, dalam rakor tersebut Syamsul Maarif juga menyatakan, dalam waktu dekat ini akan diadakan pelatihan Table Top Exercise atau Gladi Peta, sebelum latihan lapangan yang mengerahkan masyarakat. Latihan mengacu pada dokumen rencana kontijensi berdasarkan riwayat erupsi Gunung Raung pada tahun 1953 dan 1956, dimana meletus besar.
“Saat ini, ada 18 gunung berstatus Waspada, 3 gunung berstatus Siaga, dan 1 gunung berstatus Awas. BNPB akan memasang rambu-rambu peringatan sebanyak 200 rambu. Ditargetkan sebelum hari raya akan dipasang 40 rambu. Seperti ‘Anda memasuki area 3 km’ dan seterusnya sesuai rekomendasi peringatan dari PVMBG,” pungkas Sutopo.
Jika Radius Hanya 3 Km, Jangan Dibuat 20 Km Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline