INILAH kebahagian keluarga Serda Ainul Abidin sebelum maut merenggut nyawa mereka saat jatuhnya pesawat Hercules, Selasa (30/7/2015), di Medan, Sumatera Utara.
(RIAUONLINE.CO.ID/PRIBADI)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Kedatangan jenazah Siti Halimah Sabtu (4/7/2015) beberapa menit jelang berbuka puasa, menggenapi 17 korban jatuhnya pesawat Hercules di Jalan Djamin Ginting, Medan.
Setidaknya, manifes dipegang Lanud Roesmin Nurjadin, korban yang berasal dari Pekanbaru dan Riau, tinggal satu jenazah saja belum diidentifikasi, Tri Astuti Indah Sari.
(Janji Serda Ainul ini dibawahnya sampai mati, Simak : Insya Allah Saya Akan Jaga Anak Istri Sampai Mati)
Dengan demikian, hingga Sabtu (4/7/2015), jasad Tri belum bisa diidentifikasi oleh Tim DVI Rumah Sakit Adam Malik, Medan, Sumatera Utara.
Sedangkan jenazah Serda Ainul Abidin, dan dua anaknya, Rizki Putri Ramadani (9), dan Muhammad Arif Wijaksono (6), sudah dimakamkan Kamis (2/7/2015) silam.
(Duka seorang ibu saat tahu dua anaknya jadi korban, Simak : Lasminar Menangis Sebut Dua Nama Anaknya)
Menurut Kapentak Lanud Roesmin Nurjadin, Kapten Sus Rizwar, penanggung jawab di Posko Informasi, menjelaskan, alasan sehingga lama proses identifikasi adalah jenazah Tri Astuti mesti dilakukan Tes DNA.
Tri Astuti berangkat bersama suami dan dua anaknya ke Ranai, Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Mereka berangkat untuk mengikuti Serda Ainul Abidin yang dinas di Kodim Natuna.
Sebelumnya, Ainul merupakan bintara intel di Yon Arhanudse 13/Parigha Bhuana Yudha, Pekanbaru. Mereka adalah satu keluarga yang menjadi korban bersama dua anaknya yang masih kecil.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline