RIAUONLINE, PEKANBARU - Tragedi jatuhnya pesawat Herculus C-130 di Medan, Sumatera Utara, menyisakan luka mendalam bagi segenap mahasiswa asal Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Belasan mahasiswa asal Ranai turut menjadi korban saat menumpang pesawat nahas itu pulang ke kampung halaman.
“Kami sangat berduka kehilangan adik, kakak dan saudara,” kata Sekretaris jenderal Ikatan Mahasiswa Natuna, Fathurozi saat dihubungi RIAUONLINE.CO.ID, Jumat (3/7/2015).
(KLIK ; Kisah Syariah Pulang ke Natuna Selama-lamanya)
Menurut Fatur, sudah sejak lama keberadaan pesawat Hercules sangat membantu warga yang tinggal di wilayah pulau perbatasan.
Alasannya, akses transportasi menuju pulau yang kaya dengan minyak dan gas bumi itu sangat terbatas. “Transportasi sangat sulit sekali bagi kami yang tinggal di kepulauan,” katanya.
Fatur mengatakan, persoalan transportasi sebenarnya sudah menjadai cerita lama tak kunjung ada solusi di daerahnya. Bukan tidak mungkin akhirnya warga lebih mengharapkan bantuan dari Hercules.
Selain hemat biaya juga hemat waktu. Pemerintah daerah setempat dinilai tidak mampu memberikan pelayanan transportasi yang baik bagi masyarakatnya.
(KLIK : Keinginan Reny ke Pontianak tak Kesampaian)
“Keterbatasan transportasi ini juga membuat perkembangan daerah kami juga cukup lambat,” katanya.
Para mahasiswa kini kesulitan pulang kampung dalam rangka liburan hari raya Idul Fitri. Dua kapal dari Pelniyang menjadi andalan masyarakat setempat justru memutus akses ke Natuna menyusul arus mudik kali ini.
Pelni malah mengalihkan rute ke Kalimantan dengan alasan penumpang lebih banyak di wilayah itu. Dia menduga permasalahan itu muncul akibat tidak konsistennya kontrak kerja antara Pelni dengan pemerintah daerah.
Alhasil, akses satu-satunya tersisa hanyalah penerbangan komersil yang membutuhkan biaya sangat mahal, bisa mencapai Rp 1.6 juta. Tidak sesuai dengan isi kantong mahasiswa.
“Kami akan coba rembukkan permasalahan ini bersama teman mahasiswa dan pemerintah daerah,” ujarnya.
(KLIK : Kisah Sepasang Kekasih Berakhir di Hercules)
Fatur berharap, peristiwa Hercules nahas yang menimpa warga dan mahasiswa asal Natuna mampu membuka mata pemerintah untuk lebih memperhatikan pelayanan transportasi yang layak bagi masyarakat perbatasan.
Mereka menagih janji presiden RI Joko Widodo yang kerap kali mengembar-gemborkan visi arah pembangunan kembali ke laut atau pengembangan infrastruktur maritim. “Tolong benahi transportasi kami,” ujarnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline