KONTAINER produk-produk China siap diekspor di pelabuhan Yantai, provinsi Shandong (foto: ilustrasi). Perlambatan ekonomi China memicu turunnya harga komoditas dunia.
(REUTERS)
Penulis: Wilna Sari
RIAU ONLINE, PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau pada Maret 2016 ini akan melakukan pengembangan akses menuju Pelabuhan Kuala Enok di Kabupaten Indragiri Hilir Riau.
Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, pengembangan tersebut dilakukan untuk mendukung ekonomi daerah di tengah anjloknya beragam komoditas unggulan Riau seperti migas dan perkebunan.
(Baca Juga: Dua BUMD Sepakat Bantu Permodalan UMKM di Riau)
"Perkiraan awal kami, pendapatan kotor yang bisa didapatkan daerah dari pelabuhan ini mencapai Rp 132 triliun, karena memang lumayan potensinya dari pelabuhan yang ada di Riau ini,” katanya, Rabu (17/2/2016).
Ia mengatakan, untuk lebih mematangkan rencana ini pihaknya telah bertemu secara langsung di rumah dinasnya dengan PT Pelindo (Persero) untuk membicarakan pengembangan dan pembangunan Pelabuhan pelabuhan tersebut.
“Manajemen Pelindo I sudah datang presentasi di kediaman saya, tentang pengembangan Pelabuhan Kuala Enok Inhil. Nanti BUMD Riau provinsi dan kabupaten akan ikut membangun proyeknya bersama-sama,” katanya.
Kemudian, kata Andi, pembangunan tahap awal jalan penghubung dimulai dari jalur lintas tepatnya di wilayah Desa Sungai Akar, Desa Bagan Jaya, lalu merenovasi jembatan setempat hingga sampai di lokasi pelabuhan Kuala Enok dengan anggaran Rp 1 triliun dari dana APBN.
(Klik Juga: Rp 15 Triliun untuk Pembangunan Tol Pekanbaru-Dumai)
"Pembangunan ini akan berjalan mulai Maret mendatang dan beroperasi pada 2017, setelah diadakannya penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pihak Pelindo dan pemprov beserta kabupaten terkait," katanya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline