RIAU ONLINE, PEKANBARU - Murid-murid SD pada beberapa kabupaten dan kota di Riau masih bersekolah seperti biasanya. Di Pekanbaru, Wali Kota Firdaus, belum mengeluarkan instruksi atau perintah apapun untuk meliburkan murid-murid yang rentan terhadap asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Demikian juga di Kabupaten Pelalawan. Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, para murid masih datang ke sekolah dengan mengenak masker di hidung mereka.
Padahal, jarak pandang sudah sangat minim sekali, 1.500 meter dengan kualitas udara Tidak Sehat. Malahan Bupati Pelalawan, HM Harris mengatakan, mjurid SD dan SMP belum bisa diliburkan sekolah, karena belum layak untuk diliburkan.
Standar merumahkan para peserta didik belum terpenuhi hingga kebijakannya tak bisa diambil dalam waktu dekat ini.
"Belum bisa diliburkan, karena (asap) bukan dari tempat kita saja. Paling yang di Kerumutan yang parah," tutur Bupati Harris usai coffee morning bersama pejabat di lantai III kantor bupati, Senin, 9 September 2019.
Berdasarkan informasi diterima Harris, pergerakan asap terbawa angin mengarah ke Pelalawan dari daerah tetangga. Sebagian besar asap muncul merupakan kiriman dari Indragiri Hilir dan Provinsi Jambi. Disisi lain, lanjut Harris, kalau anak sekolah diliburkan tidak ada jaminan kalau siswa itu bertahan di rumah dan tidak keluar.
Sedangkan di Kabupaten Kampar, hal serupa juga terjadi. Belum ada instruksi dari Bupati Catur Sugeng Susanto untuk meliburkan anak murid. Padahal, selurun sekolah di bawah Kementerian Agama, sudah diliburkan sejak hari ini hingga esok hari serta akan bertambah, jika udara kondisi tidak berkurang.