RIAU ONLINE, PEKANBARU - Konflik antara manusia dengan binatang buas kembali terjadi di kabupaten Kampar, tepatnya di desa Tanjung Karang, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar. Kali ini konflik antara beruang dengan manusia.
Kepala Desa Tanjung Karang, Busrianto menjelaskan, saat ini korban bernama Anisman (45) kondisinya sudah membaik usai dilarikan ke RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru.
Korban yang juga kemenakannya harus menjalani operasi beberapa bagian di tubuhnya usai mendapat serangan dari beruang. Operasi ini dilakukan karena badan korban diduga dihempas-hempaskan beruang, sebab terdapat beberapa bagian tubuhnya yang patah-patah.
"Dia lagi operasi, kakinya patah, jari kaki sebelah kanan patah, wajahnya juga di operasi plastik. Operasi luarlah. Dua dokter mengoperasi dari jam 12 malam," ujar Busrianto, Jumat pagi, 6 September 2019.
Busrianto menjelaskan, dirinya tidak tahu persis kejadian tersebut, karena keponakannya pergi mencari ikan bersama temannya, Darlis di dalam hutan, Rabu, 4 September 2019.
"Dia nyari ikan, tiba-tiba diserang saja. Entah beruang-nya gila entah sedang baru beranak kecil. Menurut saya, terkaman pertama Beruang di sebelah kanan inilah, kakinya patah jadi dia tidak bisa memberi perlawanan. Tapi saya pun belum mendengar cerita dari korban ini," jelasnya.
Disinggung mengenai teman korban, Busrianto menuturkan, ketika binatang buas itu menyerang mereka, Darlis langsung lari ke kampung mencari bantuan. Sehingga Darlis tidak tahu apa terjadi pada Anisman selanjutnya.
Sebelumnya, konflik antara Beruang dengan manusia juga pernah terjadi di kecamatan Kampar kiri hulu yang menewaskan pasangan suami istri saat mengambil getah karet di dalam hutan.
"Syukurlah, kepala Anisman tidak apa-apa, kalau perut dan kepalanya kena, tentu sudah cemas kami. Karena sebelumnya yang meninggal diserang beruang kepalanya kenak," tutup Busrianto.