Kabut Asap, Malaysia Ingatkan Warganya Tidak Beraktivitas di Luar

karlahut-bengkalis-_2.jpg
(ist)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Malaysia memperingatkan warga negaranya yang berada di Provinsi Riau, untuk mengurangi aktivitas di luar rumah saat kabut asap tebal melanda negeri Melayu ini. 

 

Berdasarkan data Badan Metereoolgi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Kamis sore, 1 Agustus 2019, pukul 16.00 WIB, dari citra satelit Tera dan Aqua terdeteksi 54 titik panas mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen. 

 

"Kami sudah mengimbau, memperingatkan warga negara Malaysia yang berada di Riau, baik pelajar, mahasiswa maupun pekerja di kebun-kebun sawit, untuk mengurangi aktivitas di ruang terbuka," kata Konsul Malaysia di Pekanbaru, Wan Nurshima Wan Jusoh, Kamis, 1 Agustus 2019. 

 

Wan Nurshima Wan Jusoh

 



Wan Nurshima Wan Jusuh (tengah)

 

Wan Nurshima Wan Jusoh juga menjelaskan, sudah dua hari, Rabu dan Kamis, 31 Juli-1 Agustus 2019, warga Malaysia di negerinya mencium bau asap Karhutla Riau dan Sumatera. 

 

"Belum ada laporan dari warga kami di Riau mengalami sakit atau sejenisnya. Sehingga belum perlu evakuasi seperti dilakukan pada 2015 silam," kata Wan. 

 

Sebelumnya, Departemen Meteorologi Malaysia (MET) menyebut kabut asap telah berdampak hingga ke beberapa negara bagian di Semenanjung. Di antaranya, Kuala Lumpur, Selangor, Putrajaya dan Penang.

Seorang warga malah mengatakan, kabut asap Sumatera, terutama Riau membuat jarak pandang di Negara Bagian Johor Baru mulai pendek. Akibatnya, warga sudah menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah Kamis pagi. 

Dilansir dari World of Buzz, Rabu malam, Kepala Operasional Departemen Meteorologi Malaysia (MET), Muhammad Helmi Abdullah, mengatakan, kabut asap cepat atau lambat akan tiba dan berdampak di sejumlah kota di Malaysia.

Penyebabnya, angin Monson Barat Daya memiliki karakter stabil ditambah lagi musim kering.

“Berdasarkan prakiraan kami, pergerakan kabut asap dari Sumatera sudah berdampak di Kuala Lumpur, Selangor, Putrajaya dan Penang,” katanya