RIAU ONLINE, PEKANBARU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat telah menetapkan tanggal 17 Februari 2019 menjadi ajang debat putaran kedua untuk kandidat Calon Presiden Indonesia Periode 2019 -2024.
Isu akan diangkat dalam debat putaran kedua ini adalah energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup. Dari keempat isu ini, kesemuanya saling berkaitan satu dengan lainnya.
Direktur Eksekutif Sawit Watch, Inda Fatinaware, mengatakan, keempat isu ini sangat erat kaitannya dengan sektor perkebunan sawit. Sawit sebagai penyumbang devisa terbesar bagi negara di luar sektor minyak dan gas bumi.
"Sehingga sangat pantas dan layak jika dalam debat kedua ini, sektor sawit penting menjadi perhatian serius dari para calon Presiden," pinta Inda Fatinaware kepada RIAUONLINE.CO.ID, Senin, 4 Februari 2019.
Ia menyatakan, isu perkebunan sawit sangat penting dibahas, selain datangkan devisa, juga ada persoalan kompeks menyertainya. Permasalahan cukup pelik, seperti petani, kondisi buruh perkebunan sawit memprihatinkan, konflik sosial, kerusakan lingkungan, dan masih banyak lagi.
Semua kalangan, kata Inda, mengakui sawit sebagai sektor terpenting dalam pembangunan perekonomian saat ini. Penyerapan tenaga kerja begitu banyak, kontribusi dari petani sawit yang hampir 50 persen total CPO Indonesia menjadi tanda bahwa sektor ini sudah banyak berkontribusi bagi masyarakat.
"Oleh karena itu, kami sangat berharap kedua calon presiden dalam debatnya nanti juga menyinggung soal gagasan mereka terhadap sektor ini," lanjut Inda.
Inda kemudian memberikan contoh alih fungsi hutan lindung menjadi perkebunan sawit, perampasan tanah masyarakat adat, konflik terbuka antara masyarakat adat dan perusahaan, buruh perkebunan sawit tidak memiliki jaminan hidup dan diberlakukan sewenang-wenang, merupakan bukti persoalan terjadi.
Sementara itu, Kepala Desk Kampanye Sawit Watch, Maryo Saputra, menambahkan, kerusakan diakibatkan perkebunan sawit bagi lingkungan hidup, bagi masyarakat tidak dapat dianggap sebagai masalah kecil.
"Konflik terbuka antara masyarakat dan perusahaan atau pemerintah mengakibatkan korban jiwa, hingga hari ini masih terjadi. Persoalan tanah. Bagaimana buruh di PHK secara sepihak tanpa pesangon menjadi cerita harian sering diangkat tapi tidak digubris," jelasnya.
Belum lagi, jelasnya, soal kawasan hutan atau kawasan lindung berubah menjadi sawit Masalah-masalah ini tidak lagi menjadi rahasia karena sudah sering diangkat oleh media dan menjadi perhatian dunia.
Lebih lanjut, Maryo menegaskan, Calon Presiden kedepan perlu memiliki gagasan konkrit terkait dengan persoalan-persoalan terjadi di sektor ini. Dalam debat kedua nanti sangat diharapkan kedua calon presiden dapat menyampaikan gagasannya untuk menata sektor ini.
Masyarakat Indonesia dan dunia internasional menunggu serta melihat bagaimana rencana, aksi kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam menjawab dan mengatasi permasalahan sektor sawit. "Sehingga cita-cita menciptakan perkebunan sawit yang berkelanjutan dapat terjawab," jelas Maryo.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id