RIAU ONLINE, PEKANBARU - Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-37 dengan tema "Melalui Hari Pangan Sedunia Mari Kita Gerakan Generasi Muda Membangun Ketahanan Pangan", dilangsungkan di lapangan rumah dinas Gubernur Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.
Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman didampingi Wakil Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim, beserta unsur Forkompinda Riau, Tim Penggerak PKK Riau, Bhayangkari, Kepala Dinas Ketahanan dan Pangan Sudarman, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau dr Askardiya R Patrianov dan perwakilan mewakili Bupati dan Wali Kota se-Riau. Jumlah peserta mencapai 500 orang.
Dalam Sambutannya, Gubernur Riau menyampaikan, Peringatan Hari Pangan Sedunia ini dilaksanakan setiap tahun. Ini sudah sesuai dengan Resolusi PBB Nomor 1 Tahun 1979 di Italia.
Untuk tema khusus nasional tahun ini adalah menggerakkan anak muda menuju lumbung pangan sedunia untuk masa depan dunia. Tantangannya adalah masalah air.
GUBERNUR Riau, Arsyadjuliandi Rachman dan Wakil Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim, saat menghadiri Peringatan Hari Ketahanan Pangan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Ketahanan Pangan perlu mengakui pertumbuhan penduduk tak sebanding dengan keterbatasan lahan untuk pertanian. Ini semua akibat alih fungsi lahan dari pertanian menjadi permukiman dan perkebunan.
"Alhamdulillah, Riau kebetulan punya potensi sagu. Bagaimanapun kita tidak bisa mengejar ketertinggalan kebutuhan terhadap beras lebih dari 350 ton kita kekurangan setiap tahun. Menurut (Dinas) Ketahanan Pangan, untuk mengejar kekurangan ini kita harus dibantu provinsi lain," tutur Gubernur Andi Rachman, sapaannya.
Guna mengurangi ketergantungan tersebut, kini Riau harus banting setir untuk mencari potensi bisa sekurang-kurangnya membantu terhadap kekurangan tersebut. Satu di antaranya sagu, inilah budidaya yang ada di Riau," tuturnya.
Provinsi Riau di bagian pesisir, tuturnya, luasan sagu sekitar 82 ribu hektare dengan produksi 400 ribu ton per tahun. Pemprov sudah mulai mempromosikan sagu ini melalui Dinas Ketahanan Pangan, termasuk pariwisata pertanian.
Andi Rachman, sapaan Gubernur Riau ini menjelaskan, produksi sagu di Riau meningkat setiap tahunnya. Tahun ini terjadi peningkatan 4 persen menjadi 15 persen.
ISTRI Gubernur Riau, Hj Sisilia Bong Rachman, memanen tanaman cabai yang ditanam di Kompleks Kediaman Gubernur Riau.
"Ini artinya kita sudah terbantu dengan sagu ini. Selanjutnya Riau akan menjadi provinsi Sagu dan kabupaten kota Pak Bupati dan jajarannya memproduksi sagu itu juga sekarang giat-giatnya membuat makanan dari sagu," jelasnya.
Andi Rachman menceritakan, waktu MTQ Provinsi di Dumai lalu, saat ia meninjau bazar, hampir seluruh kabupaten penghasil sagu mempromosikan sagunya. Hasilnya, ternyata sagu bisa dibuat kuliner bisa dan itu semua enak semua.
"Tahun 2016 lalu, kita pernah mendapatkan rekor Muri dengan memproduksi sagu 369 menu. Ketika itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pariwisata memiliki kesamaan dengan Kepulauan Meranti. Mudah-mudahan semangat ini kita dorong terus apalagi kita masih muda generasi muda harus tahu atau ini punya potensi kita ini punya," tuturnya.
Andi Rachman menjelaskan, sagu sangat bagus dan sehat dikonsumsi oleh orang-orang yang alergi dengan protein. Anak-anak mempunyai putusan susu di sini, sangat bagus (mengkonsumsinya). Termasuk ketika orang-orangtua menderita diabetes," pungkasnya. (advertorial)