Inilah Alasan Kenapa Fogging Bukan Cara Optimal Menuntaskan Wabah DBD

Pengasapan-Fogging.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE - Apa yang sering dilakukan orang saat demam berdarah dengue (DBD) meningkat? Ya, satu di antaranya adalah dengan fogging atau pengasapan. Tapi, tahukah kita, ternyata fogging hanya menjadi solusi sementara untuk mencegah penyakit itu mewabah.


Fogging berguna untuk memutus rantai pertama risiko penularan DBD dan penyakit lain yang ditularkan nyamuk. Karena hanya memutus rantai pertama, maka fogging tak dianggap solusi jangka panjang dalam mengatasi penyakit mematikan itu.

 

Berikut sejumlah alasan kenapa fogging bukan solusi yang optimal:

 

1. Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa

Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, mengurangi populasinya dan ini hanya bersifat sementara.
Larva nyamuk tidak terpengaruh oleh fogging dan hanya butuh beberapa hari bagi mereka untuk menetas menggantikan senior-seniornya yang mati terbunuh.

 

2. Fogging tidak membunuh larva nyamuk

Fogging bukan jawaban jika Anda ingin mengenyahkan larva nyamuk. Satu-satunya cara untuk membasmi larva itu adalah dengan tidak membiarkan ada air tergenang.

 

Jika ada wadah berisi air yang tidak mungkin dikeringkan, menaburkan bubuk abate bisa membantu membunuh larva.

 

3. Anda tidak di rumah saat ada fogging

Nyamuk mencari makan bukan hanya di luar rumah, tapi juga di dalam rumah. Karena itu, sebaiknya fogging juga dilakukan di dalam rumah. Ini berarti, Anda harus berada di rumah untuk membukakan pintu bagi petugas fogging.

 

4. Anda tidak membiarkan petugas masuk rumah



Ada berbagai alasan mengapa orang tidak suka ada orang asing masuk ke dalam rumahnya. Salah satu alasannya adalah kekhawatiran terjadinya pencurian.

 

Untuk mengantisipasi hal ini, sebaiknya petugas fogging didatangkan dari institusi kesehatan pemerintah, memakai seragam dan tanda pengenal. Atau, petugas fogging melakukan tugasnya dengan disertai pengurus warga setempat sebagai penanggungjawab pelaksanaan fogging.

 

Ada baiknya juga jika beberapa hari sebelum fogging, pemerintah atau pengurus warga membuat pengumuman. Pengumuman ini berguna supaya warga dapat mempersiapkan diri dan mengamankan barang-barang berharga ketika rumahnya dimasuki orang asing.

 

5. Anda takut fogging bisa membunuh Anda atau hewan piaraan Anda

Konsentrasi pestisida yang digunakan untuk fogging cukup kuat untuk membunuh nyamuk, tapi tidak akan kuat membunuh kelinci, kucing atau hewan peliharaan lainnya, termasuk tidak akan membunuh Anda.

 

Senyawa kimia yang digunakan untuk fogging juga bersifat cepat terurai oleh udara bebas dan sinar matahari. Selain itu, dengan kadar yang tepat, bahan kimia yang digunakan tidak bersifat akumulasi dan tidak menyebabkan keracunan.

 

6. Perawatan mesin fogging menghabiskan banyak biaya

Ada beberapa wilayah yang memiliki mesin fogging dan melaksanakan program fogging secara mandiri. Anggapan bahwa perawatan mesin fogging adalah pemborosan, dapat membuat warga malas mendukung program fogging.

KLIK JUGA : Khawatir Virus Zika? Begini Cara Mendeteksinya

 

Seperti mesin mobil, mesin fogging juga perlu dirawat dan dibersihkan agar berumur panjang. Mulut pipa mesin fogging harus rajin dibersihkan dari kotoran yang menempel.

 

Kotoran yang menyumbat pipa, tidak hanya membuat mesin cepat rusak,tapi juga menimbulkan asap tebal yang memicu batuk dan tidak efektif dalam membunuh nyamuk.

 

7. Kekurangan petugas, peralatan dan area yang perlu ditangani terlalu luas

Fogging bukan cuma kegiatan menyemburkan asap pestisida. Fogging memerlukan teknik yang benar supaya efektif membunuh sebanyak-banyaknya nyamuk.

 

Selain dosis dan jenis bahan kimia harus tepat, petugas fogging juga harus menguasai teknik ayunan, kecepatan gerak, membaca arah angin dan lain sebagainya. Kurangnya keterampilan dan jumlah petugas, alat dan area yang terlalu luas, membuat program fogging menjadi tidak efektif.

 

Kesimpulannya, jika dilakukan dengan cara yang benar, fogging akan efektif mengurangi risiko penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk di tahap awal. selanjutnya, Anda cukup melakukan pencegahan dengan cara sederhana.

BACA JUGA : Kok Gak Keluar Spermanya Ya?

 

di antaranya dengan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, menyingkirkan sampah yang berpotensi menjadi tempat genangan air, menggunakan losion antinyamuk, menguras dan menutup tempat penampungan air.

 

Selanjutnya memastikan saluran air berjalan lancar tidak tertutup oleh sampah. Sebaiknya, lakukan hal ini setiap hari dan bukan saat ada wabah saja.