Ini Bahaya Paparan Obat Serangga Bagi Anak

obat-nyamuk.jpg
(INTERNET)

 

RIAU ONLINE - Menciptakan lingkungan yang nyaman bisa membawa dampak positif terhadap pertumbuhan anak. Karena itu, orangtua kerap berupaya untuk mewujudkannya, mulai dari hal kecil seperti menjaga kebersihan, menyediakan makanan sehat, hingga menjaga anak dari potensi bahaya.


Salah satu potensi bahaya yang cukup sering dihindari para orang tua ialah gigitan serangga yang kemungkinan bisa membuat anak sulit tidur, bahkan terjangkit penyakit. Agar anak terhindar dari hal tersebut, menyediakan obat serangga, baik dalam bentuk spray atau elektrik, sudah menjadi kebutuhan hampir di setiap rumah tangga.


Walau niatnya ingin menjaga anak serta anggota keluarga lain dari gigitan serangga, nyatanya paparan obat serangga menyimpan potensi bahaya. (BACA JUGA: Inilah Bahaya Keseringan Nonton TV)


Sebuah studi yang baru saja dirilis dalam The Journal of Pediatrics pada Selasa (14/9) lalu menyatakan, anak-anak yang sering terpapar obat serangga di rumah, mengalami peningkatan risiko terkena kanker. Para peneliti menganalisa 16 penelitian yang menghubungkan antara penggunaan obat serangga dan penyebab kanker pada anak.




Ditemukan, anak-anak yang sering terpapar obat serangga di ruangannya, 47% lebih mudah terkena leukemia ketimbang mereka yang tidak. Selain itu, anak-anak juga berpotensi 43% terkena lymphoma. Yang mana keduanya merupakan jenis kanker darah. (KLIK: Kiat Sukses Meraih Beasiswa LPDP)


“Yang perlu diingat oleh orangtua ialah, setiap obat serangga diciptakan untuk membunuh organisme. Manusia pun termasuk organisme. Sehingga, orangtua sebaiknya tidak menggunakan obat serangga di tempat bermain atau ruang tidur anak,” ungkap penulis studi Chengsheng Lu dari Harvard T.H Chan School of Public Health di Boston.


Dalam analisis terbarunya, para peneliti juga mengamati anak-anak yang sering terpapar beragam jenis pestisida, mulai dari obat serangga, obat penyemprot nyamuk masal, hingga pestisida pada makanan. Hasilnya, ditemukan 1.200 anak yang terkena kanker akibat hal-hal tersebut.


“Anak-anak lebih mudah terkena dampak obat serangga ketimbang orang dewasa, karena kekebalan tubuh mereka masih lemah. Tubuh mereka mungkin masih kurang mampu untuk melakukan detoksifikasi dan mengeluarkan racun layaknya orang dewasa,” ungkap salah satu peneliti.


Selain itu, anak-anak juga bisa mengalami gangguan pada sistem pernapasan, pencernaan, maupun syaraf akibat dari racun yang ada pada obat serangga. Untuk itu, orangtua disarankan untuk mengurangi paparan obat serangga di rumah. Menjaga kebersihan rumah dan menggunakan raket nyamuk ternyata jauh lebih aman, meski memerlukan waktu dan tenaga ekstra.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline