RIAUONLINE, PEKANBARU - Sebelum melakukan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Kebangsaan yang diluncurkan hari ini, Rabu (29/7/2015), di Batalyon 132/Bima Sakti, Salo, sebanyak ratusan mahasiswa terlebih dahulu menerima pembekalan mengenai kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Posko.
Posko Karhutla ini berada di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Kehadiran mereka ini dihadiri pula oleh BPBD Riau, BPPT, BMKG dan Danlanud Roesmin Nurjadin, Selasa (28/7/2015).
Tujuan kunjungan ini, kata Ketua Pelaksana KKN Kebangsaan, Dr Suwondo, untuk memberikan pemahaman lapangan bagi mahasiswa terkait masalah Karlahut yang menjadi tema besar pada KKN tahun ini.
(Klik Juga: 700 Mahasiswa Indonesia-Malaysia Cegah Karhutla Riau)
"Diharapkan mahasiswa dapat menjadi salah satu jalan untuk merubah pola pikir masyarakat yang umumnya membakar hutan atau lahan untuk membuka lahan baru," kata Soewondo saat ditemui RIAUONLINE.CO.ID di sela-sela kunjungan.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa Universitas Lampung, Dewi Indah Paramita, mempertanyakan upaya alternatif selain membakar bisa ditawarkan pemerintah kepada masyarakat untuk membuka lahan baru. Namun tidak ada jawaban cukup jelas terhadap pertanyaan tersebut.
Sebelumnya, diberitakan lokasi Kukerta Kebangsaan ini di daerah-daerah yang memiliki potensi dan karakteristik rentan terhadap Karhutla seperti Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Meranti, Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan.
Ketua LPPM Universitas Riau (Unri), Almasdi Syahza, menjelaskan, kebangsaan tidak jauh berbeda dengan KKN reguler. Nilai tambah adalah peserta KKN Kebangsaan berasal dari Perguruan Tinggi se-Indonesia, waktu pelaksanaan lebih singkat dan tema program kegiatan yang telah dipersiapkan secara baik.
"Dukungan berbagai pihak, baik instansi pemerintah maupun dunia usaha sangat kami harapkan untuk menyukseskan kegiatan ini," ungkapnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline