RIAUONLINE, PEKANBARU - Ancaman kekeringan akibat El Nino Moderate semakin menguat sehingga diperkirakan kemarau hingga November 2015 mendatang.
"Ancaman itu terlihat dari bertambahnya titik api di Riau dan Sumatera," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam rilisnya diterima RIAUONLINE.CO.ID, Minggu (26/7/2015).
(Baca Juga: Danrem: Asap Bikin Bodoh Generasi Muda Riau)
Sutopo mengatakan, upaya pemadaman karhutla masih terus dilakukan, baik di darat dan udara. BNPB mengerahkan dua unit pesawat terbang untuk operasi hujan buatan di Riau dan Sumatera Selatan (Sumsel).
BNPB juga menyewa helikopter berkapasitas besar untuk pemboman air dan ditempatkan di Riau dua unit antara lain heli Sikorsky dan MI-171 dan di Palembang 1 unit heli MI-171.
"Heli-heli tersebut sekali terbang mampu mengangkut 4.500 liter air untuk water bombing. BNPB masih mengusahakan pinjam pesawat untuk hujan buatan di Kalimantan operasionalnya dilakukan BPPT," kata Sutopo.
(Baca Juga: Walhi: Sia-sia Menteri Siti Sering ke Riau)
Begitu pula, tuturnya, sewa pesawat dan heli ditambah sesuai permintaan Pemda dan ancaman karhutla yang ada. BNPB sifatnya memberikan pendampingan dan perkuatan kepada Kemen LHK dan BPBD.
Kepala daerah dan aparat yang ada diharapkan aktif turun ke lapangan untuk melakukan pencegahan di daerahnya. Pencegahan lebih efektif daripada pemadaman.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline