SEORANG laki-laki paruh baya sedang menanti Bus Transmetro di halte depan kantor Wali Kota Pekanbaru, Jalan Sudirman, berdampingan dengan alat pendeteksi Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).
(RIAUONLINE.CO.ID)
RIAUONLINE, PEKANBARU -Kota Pekanbaru, dan beberapa kota di Provinsi Riau, hari ini, Rabu (1/7/2015), mulai diselimuti asap dan jarak pandang mulai terganggu.
Berdasarkan data dari Satelit Tera dan Aqua, setidaknya terdapat 173 titik panas diindikasikan kebakaran hutan dan lahan di Suamtera. Sebanyak 60 titk panas di antaranya berada di Riau. Dampaknya, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) berada dalam kategori tidak sehat.
"Titik panas terpantau satelit pukul 07.00 pagi," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru, Sugarin, Rabu (1/7/2015).
Ia menjelaskan, titik panas terbanyak berada di Pelalawan, 28 titik, disusul Bengkalis 8 titik, kemudian Rokan Hulu 5 titik, Indragiri Hilir 5 titik, Kampar 4 titik, Siak 4 titik, Dumai 3 titik, Indragiri Hulu 2 titik dan Rokan Hilir 1 titik.
"Tingkat kepercayaan di bawah 70 persen yakni 25 titik panas," kata Sugarin.
Titik panas cenderung mengalami kenaikan sepekan terakhir menyusul musim panas melanda Riau sejak awal Juni 2015. Sehari sebelumnya terpantau 45 titik panas. "Temperatur maksimal 32,0-35,0 Calcius," katanya.
Secara umum, tutur Sugirin, kondisi cuaca Provinsi Riau cerah berawan diselimuti kabut asap tipis. Peluang hujan dengan intensitas ringan tidak merata di wilayah Riau bagian utara dan tengah terjadi pada pagi dan siang hari.
Berdasarkan pantauan RIAUONLINE.CO.ID di lapangan, kabut asap mulai terlihat sejak pagi pukul 05.00 PAGI di Pekanbaru. Bau asap pembakaran gambut dan rawa mulai terasa menusuk hidung.