Manfaatkan Pekarangan Rumah untuk Berkebun

Manfaatkan-Pekarangan-Rumah-untuk-Berkebun.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Berkebun ternyata bisa dilakukan dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Aktivitas ini tentunya menjadi bagian penting dalam mendukung ketahanan pangan. Stok pangan yang bergizi dan aman secara berkala dapat dipenuhi dari kebun pekarangan rumah.

Pemanfaatan pekarangan merupakan bagian dari pembangunan hutan kota, guna lingkungan yang nyaman, sehat dan indah, sangat mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan (sustainable development), karena pemanfaatan pekarangan merupakan pelestarian ekosistem yang sangat baik.

Pemanfaatan lahan pekarangan bisa dilakukan sesuai keinginan atau selera kita. Unsur utama dalam pemanfaatan pekarangan adalah tanaman, apakah itu tanaman hortikultura. Mulai dari sayuran, buah-buahan, dan obat-obatan. Tanaman bisa ditanam secara langsung atau bisa juga dengan menggunakan media polybag.

Berikut RIAU ONLINE merangkum tips memanfaatkan pekarangan rumah untuk berkebun. Mulai dari persiapan hingga nantinya masa panen.

1. Media Tanam

Tahap awal memulai berkebun tentu saja membuat media tanam. Jika pekarangan luas, lahan perlu dibersihkan dari tanaman liar. Upayakan pembersihan lahan tidak menggunakan bahan kimia karena residunya dalam tanah akan mengurangi produktivitas tanah.

Media tanam untuk bertanam sayur harus mengandung unsur-unsur mineral dan bahan organik. Bila tanah berwarna gelap dan gembur, kita hanya perlu memberikan pupuk tambahan pada saat penanaman. Sedangkan bila tanah berwarna agak terang, pucat, dan padat maka kita perlu mengolahnya secara intensif dengan mencangkul untuk menggemburkan tanah dilanjutkan dengan memberikan pupuk organik. 

Untuk lahan sempit penanaman dalam pot dan vertikultur dapat menjadi alternatif. Perlu dilakukan adalah memilih pot yang sesuai dengan karakteristik tanaman, sehingga ukuran dan porositas pot perlu diperhatikan.



2. Jenis Tanaman

Memilih jenis tanaman yang bermanfaat bagi keperluan rumah tangga baik untuk obat atau kesehatan seperti kunyit, jahe, temulawak, mengkudu. Bisa juga tanaman keperluan dapur, seperti cabe, tomat, sereh, sayuran, serta pelengkap gizi keluarga seperti, pepaya , pisang , jeruk dan lain-lain.

Disarankan menanam beragam jenis tanaman dengan maksud untuk mencegah adanya serangan hama dan penyakit pada tanaman. Untuk tujuan estetika, pilihan tanaman yang memiliki figure menarik misalnya tanaman mengkudu yang memiliki bentuk daun yang lebar, tanaman kencur dengan bentuk daun yang unik dan sebagainya.

3. Tata Letak Tanaman

Tempatkan jenis-jenis yang berukuran kecil mulai dari bagian Timur dan tempatkan jenis tanaman yang berukuran besar seperti buah-buahan di bagian sebelah Barat. Hal ini dimaksudkan agar jenis tanaman yang besar tidak menaungi/menghalangi sinar matahari terhadap tanaman yang kecil.

Kemudian, kerapatan dan populasi tanaman juga perlu diperhatikan karena mempengaruhi efisiensi penggunaan cahaya matahari serta persaingan antar tanaman dalam menggunakan air dan unsur hara.

4. Pemeliharaan

Tahap pemeliharaan baik untuk lahan maupun tanaman merupakan hal yang harus selalu diperhatikan. Pemeliharaan tanaman meliputi beberapa aspek yang harus diperhatikan yaitu penyiangan, penyiraman, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit.

Penyiangan dilakukan dengan membersihkan lahan dari rumput-rumput liar, bertujuan untuk mencegah kompetisi nutrisi tanaman dari tanah selain untuk kebersihan dan keindahan. Sisa-sisa tanaman dan rumput sebaiknya dikeringkan lalu dikubur ke dalam tanah karena dapat meningkatkan kesuburan tanah. Sisa tanaman dan serasah ini dapat juga diproses untuk dijadikan pupuk organik atau kompos.

Pemberian air dengan cara penyiraman secara kontinyu sangat penting terutama pada tanaman yang berumur muda dan baru tumbuh, untuk selanjutnya aktivitas penyiraman ini dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan lahan pekarangan apakah kekeringan atau basah (lembab).

5. Masa Panen

Sayuran perdu yang dipetik daunnya sudah dapat dipetik hasilnya pada umur 35 – 40 hari. Pemanenan dapat dilakukan dengan selang 3 – 4 hari. Namun berbeda dengan bayam cabut dan kangkung darat dilakukan secara langsung dengan mencabut tanaman beserta akarnya.

Jenis sayuran seperti kol, sawi, selada dipanen umur 2 – 3 bulan. Kacang-kacangan dipanen dengan melihat kondisi polong kacangnya. Cabe dan tomat dapat dipanen umur 45 – 50 hari setelah tanam. Labu siam dipanen antara 3 – 5 bulan setelah tanam. Tanaman yang tidak sekali panen jika pemeliharaannya baik dapat terus dipanen dalam waktu yang lama.