Buang Sifat Mubazir, Hemat Sampah Makanan Demi Jaga Lingkungan

sampah-organik3.jpg
(pixabay)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Indonesia merupakan negara penghasil sampah makanan terbesar di Asia Tenggara. Menurut laporan United Nations Environment Programme (UNEP) yang berjudul Food Waste Index 2021, sampah makanan di Indonesia bisa mencapai 20,93 juta ton per tahun.

Nilai tersebut menempati posisi empat terbesar setelah China, India, dan Nigeria.

Sampah makanan adalah sisa makanan dan bahan makanan yang tidak dikonsumsi sehingga menjadi terbuang. Sampah makanan yang terbuang ini terhitung mulai dari pertanian hingga sampai menjadi panganan.

Misalnya, sisa makanan di piring, buah dan sayuran busuk, susu yang basi, bumbu-bumbu dan bahan pangan kadaluarsa dan sebagainya.


Sampah makanan yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan mengalami pembusukan, akan menghasilkan gas metana yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas Rumah Kaca (GRK) berkontribusi terhadap terjadinya perubahan iklim.

Sampah makanan merupakan pemborosan hasil pertanian dan produksi. Oleh karenanya, Pemerintah juga mulai menggerakkan kampanye untuk mengimbau masyarakat agar mengurangi sampah makanan. 

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah makanan:  

  • Perencanaan: Buat rencana makanan untuk seminggu atau sebulan ke depan.  
  • Persiapan: Buat persiapan memasak sebelum memulai. 
  • Porsi makanan: Perhatikan porsi makanan yang sesuai dengan jumlah orang yang akan makan.  
  • Bahan makanan: Hindari membeli bahan makanan secara berlebihan atau hanya karena diskon.  
  • Sisa makanan: Olah sisa makanan menjadi pupuk kompos, acar, kaldu, selai, atau jeli.  
  • Sumbangkan makanan: Sumbangkan makanan yang masih layak konsumsi kepada tetangga.  
  • Hindari makanan sensitif etilen: Hindari bahan makanan seperti kentang, apel, sayuran hijau, dan paprika yang sensitif terhadap etilen.  
  • Perhatikan takaran: Jangan minum air putih sebelum makan karena dapat membuat kenyang lebih cepat.  
  • Inventarisasi: Periksa jenis makanan yang tersedia di stok dan tanggalnya untuk menghindari pemesanan berlebih. 
  • Latih karyawan: Pastikan karyawan tahu cara menyiapkan hidangan dengan benar untuk meminimalkan pemborosan.