Fitri Mardiningsih (kanan), mahasiswi Unri, saat mengikuti program Magang & Studi Independen Bersertifikat di Kabupaten Alor, NTT.
(Dok. Pribadi)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Universitas Riau patut berbangga kepada mahasiswinya dari Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Fitri Mardiningsih.
Fitri berkesempatan menimba ilmu di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam program Magang & Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang diselenggarakan oleh Kampus Merdeka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Fitri berhasil membawa nama Universitas Riau ke tanah Alor yang kaya akan budaya dan toleransi.
Perjalanan Fitri tidak mudah. Ia harus melalui seleksi yang ketat hingga sempat membuat ragu untuk melanjutkannya. Namun, Fitri berhasil mengalahkan ribuan mahasiswa dan terpilih untuk mengikuti program magang di Amati Indonesia yang fokus pada konservasi alam di kawasan maritim Alila Timur, Kabupaten Alor, NTT.
Setibanya di Alor, Fitri terpesona oleh keindahan alam dan keramahan masyarakat setempat.
"Saat saya pertama kali tiba di Alor NTT, saya sangat takjub dengan panasnya, sama seperti Pekanbaru,” ungkapnya dengan kagum.
Meski begitu, rintangan yang dihadapi Fitri belum usai. Fitri harus berhadapan dengan situasi sulit, apalagi setelah dirinya menerima kabar bahwa sang ibu tengah sakit. Fitri yang hanya hidup berdua dengan sang ibu sempat berpikir untuk cuti selama satu semester.
“Rencana Allah itu indah sekali,” jelas Fitri.
Dibesarkan oleh seorang ibu tunggal yang kuat, Fitri menjadikan ibunya sebagai sumber motivasi untuk terus berjuang dan membuktikan hasil pendidikan yang telah diberikan. Dia merasa bahwa segala pencapaiannya merupakan wujud syukur atas perjuangan sang ibu.
“Tujuan hidup saya hanya untuk ibu saya, jadi tolong permudahkan ya Allah,” ungkap Fitri.
Program Magang dan Studi Independen ini memberikan pengalaman berharga bagi Fitri. Tidak hanya tentang konservasi, tetapi juga keanekaragaman budaya Indonesia.
Fitri menemukan bahwa masyarakat NTT sangat ramah dan menyambut baik kehadirannya sebagai perwakilan dari Riau.
“Masyarakat NTT sangat menyambut hangat kehadiran kami. Meskipun ada kesulitan dalam berkomunikasi, itu tidak menghalangi saya untuk bersosialisasi,” ujarnya.
Fitri percaya bahwa semua usaha yang dilakukan harus bertujuan untuk membahagiakan orang tua. Ia memberikan motivasi bagi mahasiswa lainnya.
“Jangan pernah berpikir bahwa sesuatu itu tidak mungkin. Semua yang kamu lakukan harus bertujuan untuk membahagiakan orang tua, dan pasti Allah akan memberikan jalan yang tidak pernah kamu duga sebelumnya," katanya.
Dengan semangat menggebu dan rasa syukur yang mendalam, Fitri Mardiningsih menjalaninya sebagai bagian dari proses belajar dan tumbuh.
Pengalamannya di Alor tidak hanya membekali dirinya dengan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga memperkuat tekadnya untuk terus berjuang dan memberi kebanggaan bagi keluarganya.
"Perjalanan keren ini adalah bukti bahwa dengan usaha dan keyakinan, impian dapat terwujud, dan kehidupan dapat memberikan keajaiban yang tak terduga," pungkasnya.