5 Bahaya yang Ancam Kesehatan di Balik Nikmatnya Makanan Cepat Saji

Ilustrasi-makanan-cepat-saji.jpg
(Istimewa)

Laporan: Suci

RIAU ONLINE, PEKANBARU -  Makanan cepat saji, juga dikenal sebagai fast food, adalah jenis makanan yang disiapkan dan disajikan dengan cepat, biasanya dalam bentuk siap saji. 

Makanan cepat saji biasanya dibuat menggunakan bahan-bahan yang sudah diolah sebelumnya dengan teknik memasak yang cepat, seperti menggoreng, memanggang, atau memanggang di microwave.

Hidup modern yang serba cepat membuat makanan cepat saji menjadi pilihan praktis. Namun seberapa amankah makanan cepat saji bagi tubuh kita?

Mengomsumsi makanan cepat saji yang berlebihan telah menjadi masalah serius untuk kesehatan masyarakat modern. Dampak buruk dari kebiasaan ini tidak bisa diabaikan. 

Di era modern sekarang banyak orang lebih memilih untuk mengonsumsi makanan cepat saji daripada memasak makanan sendiri. Kesibukan hidup modern, tuntunan pekerjaan, dan kurangnya waktu luang menjadi faktor utama menjadi faktor utama yang mendorong untuk mengomsumsi makanan cepat saji.

Kemudahan akses dan harga yang relatif murah juga menjadi daya tarik tersendiri. Namun di balik kemudahan dan kepraktisan, serta kenikmatan yang ditawarkan, tersembunyi bahaya yang mengancam kesehatan.

Konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yakni sebagai berikut : 



1. Pertambahan berat badan 

Makanan cepat saji cenderung tinggi kalori, lemak jenuh, garam, dan gula. Konsumsi berlebihan akan menyebabkan penumpukan lemak dan berpotensi menyebabkan obesitas.2

2. Risiko penyakit jantung 

Kandungan lemak jenuh dan kolesterol tinggi pada makanan cepat saji bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan hipertensi.

3. Gangguan  metabolisme

Konsumsi berlebihan gula dan karbohidrat sederhana dalam makanan cepat saji dapat menyebabkan resistensi insulin, diabetes tipe 2, dan gangguan metabolik lainnya.

4. Masalah kesehatan mental 

Meskipun hubungan antara makanan cepat saji dan kesehatan mental masih terus diteliti, beberapa studi telah menunjukan bahwa pola makan yang tinggi makanan cepat saji berpotensi mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam dapat memengaruhi kadar hormon dan neurotransmitter di otak, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi suasana hati seseorang.

5. Kurangnya nutrisi 

Makanan cepat saji cenderung rendah serat, vitamin, mineral, dan antioksidan. Konsumsi berlebihan makanan ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting.

Meski belum sepenuhnya dipahami, pola makan yang sehat dan seimbang berperan penting dalam menjaga kesehatan. Konsumsi makanan cepat saji sebaiknya dibatasi dan diimbangi dengan asupan makanan sehat lainnya seperti sayuran, buah-buahan, protein nabati, dan sumber nutrisi lainnya.