RIAU ONLINE, PEKANBARU - Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup dan menjalin hubungan baik dengan orang lain.
Bagi gen Z atau anak muda rentang usia kuliah maupun yang baru lulus, menjaga kesehatan mental penting, karena masalah ini dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Bahkan, kadang tak disadari.
Dilansir dari Kementerian Kesehatan, kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan diri untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.
Pemuda yang kesehatan mentalnya terganggu juga dapat menurunkan prestasi dan kemampuannya di perguruan tinggi. Gejala kesehatan mental yang umum terjadi, yaitu stres, kelelahan, gangguan tidur, nyeri dada, gangguan kecemasan, hingga depresi.
Kita wajib prihatin dengan berbagai kasus bunuh diri yang terjadi di kalangan mahasiswa di berbagai kampus akhir-akhir ini. Kondisi ini seperti membenarkan hipotesis yang menyatakan anak muda rentan alami gangguan kesehatan mental. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental pemuda:
1. Ciptakan dan jalin relasi di lingkungan yang suportif
Hal ini perlu karena lingkungan yang sehat dan suportif dapat meningkatkan kesehatan jiwa. Jika diperlukan, buatlah kelompok yang dapat saling menguatkan antar anggotanya.
Jangan ragu untuk membicarakan perasaan atau stres yang kamu alami dengan teman, keluarga, atau seorang konselor. Terkadang, berbagi pikiran dapat membantu meringankan beban mental.
2. Mulai pola hidup sehat dan olahraga
Pola hidup sehat seperti makan makanan yang sehat dan bergizi, tidur yang cukup, hingga olahraga yang teratur dapat menjaga suasana hati. Selain itu, juga dapat menekan rasa cemas, marah, depresi, hingga tertekan di dalam pikiran.
Olahraga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Pastikan juga untuk makan dengan sehat dan menjaga pola tidur yang baik.
3. Atur waktu dengan bijak
Bisa dimulai dengan membuat jadwal yang teratur untuk kuliah, studi, istirahat, dan rekreasi. Hindari menumpuk tugas-tugas di waktu yang sama dan pastikan untuk memberikan diri cukup waktu untuk istirahat.
Identifikasi tugas yang paling penting dan urutkan berdasarkan prioritas. Kelola waktu kamu dengan baik untuk menghindari tekanan akademis yang berlebihan.
4. Beri penghargaan kepada diri sendiri
Penghargaan kepada diri sendiri merupakan hal yang penting, seperti pujian dan rasa terima kasih karena telah berjuang. Penghargaan ini bisa dilakukan dengan kata-kata hingga memberi wujud benda, seperti hadiah untuk diri sendiri.
Kemudian, penting juga untuk mengatur harapan diri sendiri. Tetap realistis dalam menetapkan tujuan dan harapan terhadap diri sendiri. Hindari mengejar kesempurnaan yang tidak realistis dan menghargai pencapaian kecil.
5. Beristirahat dengan Tepat
Berikan diri istirahat yang cukup antara sesi belajar. Jangan lupa untuk mengambil cuti singkat atau liburan jika merasa perlu. Pahami tanda-tanda stres dan depresi, seperti perubahan mood, kurangnya minat pada kegiatan yang biasa dinikmati, dan gangguan tidur. Jika merasa memerlukan bantuan, carilah bantuan profesional.
Jika kampus kamu menyediakan layanan kesehatan mental, manfaatkan fasilitas tersebut. Banyak kampus menawarkan layanan konseling atau dukungan kesehatan mental.
Jadi, menjaga kesehatan mental adalah suatu perjalanan yang berkelanjutan. Perhatikan diri kamu sendiri, dan jika merasa kesulitan, jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental.
Kesehatan mental sangat penting, terutama bagi mahasiswa yang sering menghadapi tekanan akademis, tuntutan sosial, dan perubahan hidup yang signifikan. Nah, jika sudah sada, kamu dapat mengambil langkah pencegahan. Bahkan, dapat mengambil keputusan untuk mencari bantuan.