Laporan: Winda Mayma Turnip
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Daripada membuang sampah sembarangan dan merusak lingkungan, lebih menguntungkan jika sampahmu ditukar jadi uang.
Tahukah kamu? Kini menukar sampah dengan uang jadi pilihan terbaik daripada membakar atau membuangnya di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) ilegal. Kemudahan inilah yang ditawarkan Bank Sampah Tuan Dibangarna di Jalan Bakti, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru.
"Bank sampah kita menerima sampah anorganik dan organik. Sampah yang sudah terkumpul bisa diantar langsung ke kantor kita, atau bisa dijemput oleh tim kita dengan menghubungi kita melalui aplikasi Pemol atau di website pemol.id," ujar Sekretaris Direksi Bank Sampah Tuan Dibangarna, Uswa, Rabu, 9 Agustus 2023.
"Sampah yang dijemput akan dijadwalkan waktunya dan minimal harganya mencapai Rp10 ribu," imbuhnya.
Ia menjelaskan, sampah anorganik yang diterima seperti plastik, kertas, botol, logam, dan barang elektronik. Sedangkan sampah organik yang diterima hanya untuk minyak jelantah.
Dengan adanya bank sampah ini, kesempatan untuk mengurangi kerusakan lingkungan dari minyak jelantah dan sampah 'abadi' seperti plastik kian besar.
Tentu kamu sudah tahu betapa merusak dan berbahayanya sampah-sampah yang berbahan plastik dan limbah minyak jelantah.
Sampah berbahan plastik sangat sulit terurai di alam. Apabila mencemari tanah dan perairan, sampah ini bisa menjadi jebakan mematikan bagi mahkluk hidup lainnya. Karena bentuknya yang beraneka ragam, sampah plastik bisa saja termakan oleh hewan atau menjerat bagian tubuh mereka.
Kejadian hewan-hewan terjerat sampah hingga mati mengenaskan dan menyebabkan populasi mereka terancam, sudah banyak dipaparkan di media massa. Terancamnya populasi hewan yang ada, akan merusak rantai makanan dan susunan ekosistem, yang pada akhirnya akan berdampak buruk pada kehidupan manusia.
Hal ini juga berlaku untuk minyak jelantah. Minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah, menyumbat saluran air dan merusak ekosistem perairan. Dampaknya, tentu saja kematian dan berbagai jenis penyakit mengerikan, seperti kanker.
Melalui bank sampah, dampak-dampak buruk sampah di rumah bisa dihindari. Kamu bahkan jadi punya uang tambahan dengan menjual sampah-sampah itu.
"Harga sampahnya beraneka ragam. Mulai dari Rp 500 per kilogram sampai dengan ratusan ribu per kilogram. Misalnya barang elektronik bisa dihargai Rp 50 ribu sampai ratusan ribu," ungkapnya.
Uswa mengatakan, Bank Sampah Tuan Dibangarna telah berdiri sejak 2018 dan didirikan oleh Nora Sianipar. Sejak berdiri, bank sampah ini sudah mengekspor puluhan ton sampah dari Pekanbaru ke Jakarta.
"Sampah yang diterima disini kita lakukan penyortiran lagi, kemudian kita olah sebelum dikirim ke Jakarta. Misalnya sampah plastik kita olah lagi menjadi biji-biji plastik," jelasnya.
"Omset dari penjualan sampah ini pun telah mencapai puluhan juta. Karena sampah ini bukan hanya kita ambil dari warga perorangan, tapi juga dari sekolah-sekolah dan perusahaan," pungkasnya.