RIAU ONLINE, PEKANBARU - Nastar merupakan salah satu kue legend (cookies) yang disajikan kepada tamu di momen lebaran. Kue kering yang terbuat dari adonan tepung terigu, mentega, dan telur yang diisi dengan selai nanas ini menjadi bintang diantar kue-kue kering lainnya. Nastar ternyata berasal dari bahasa Belanda ananas dan taart. Permintaan nastar biasanya mulai mengalami kenaikan ketika memasuki bulan Ramadan. Rumah-rumah produksi nastar atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ramai-ramai menggenjot produksi demi memenuhi permintaan pasar yang meningkat tajam menjelang lebaran Idul Fitri.
UMKM Ratu Penyengat yang berlokasi di Kampung Penyengat Kabupaten, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau merupakan salah satu rumah produksi nastar yang mendapatkan kenaikan order nastar secara drastis. UMKM binaan Community Development PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) ini telah berdiri sejak April 2022.
Jonathan, ketua kelompok UMKM Ratu Penyengat mengatakan bahwa mereka mendapatkan kenaikan order hingga 3 kali lipat dari hari biasa, menurut keterangannya pesanan nastar sudah masuk sejak bulan Maret lalu. UMKM yang memiliki 10 anggota ini bahkan sempat mengalami kewalahan dalam memenuhi target produksi nastar. Sebagai solusi untuk mengejar pesanan, UMKM ini memberdayakan masyarakat diluar kelompok sebagai tenaga kerja harian.
“Kami mendapat pesanan dalam jumlah besar dari Krealogi yang berlokasi di Jakarta. Pemerintah kampung melayu Pak Penghulu Kampung juga banyak memesan Nastar untuk pejabat dan pemangku kepentingan di Siak. Nastar pesanan kebanyakan diperuntukkan untuk hampers lebaran” terang Jonathan.
UMKM Ratu Penyengat, Pelopor Nastar Premium di Siak
UMKM ini lahir dari keresahan anggota kelompok yang rata-rata berprofesi sebagai petani nanas di Kampong Penyengat. Melimpahnya produk nanas di Kampung Penyengat, Sungai Apit, Kabupaten Siak membuat daerah ini dikenal sebagai sentra Nanas Ratu.
Namun sayangnya, tidak semua nanas yang bisa dijual ke pasaran. Sekitar 25 persen hasil panen para petani nanas masuk ke dalam kategori C atau berkualitas rendah dan sepi peminat. Nanas kategori C sebenarnya memiliki kualitas yang sama dengan grade A dan B, hanya saja ukuran grade C lebih kecil.
"Dari segi rasa dan tampilan, sebenarnya nanas grade C ini tidak memiliki perbedaan dengan nanas grade A dan B, hanya dari segi ukuran saja yang Adan B memang lebih besar,” tutur Siti Nurjanah, salah satu petani anggota kelompok UMKM Ratu Penyengat.
Untuk harga nanas grade C dibandrol dengan harga Rp4.000 untuk 6-8 buah, sedangkan harga untuk nanas grade A dan B bisa mencapai Rp 4.000 per buah. Karena melimpahnya Nanas, grade C jarang dilirik warga sehingga berakhir menjadi sampah atau makanan ternak.
Berangkat dari keluhan petani nanas ini, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) melalui program Community Development (CD) bermitra dengan pemerintah desa mencoba mencarikan solusi untuk nanas grade C. Bentuk kemitraan yang terjalin antara RAPP dan pemerintah desa Penyengat dalam skema Public Private Partnership untuk memberdayakan masyarakat di Kampung Penyengat.
Community Development Head PT RAPP, Hasto Teguh Kuncoro mengatakan, pelatihan yang diberikan bisa membantu UMKM dalam mengembangkan usahanya dan menjalankan bisnis model yang baru. Ia berharap pelaku UMKM bisa lebih kreatif dalam memngembangkan produkmereka
Kegiatan pendampingan UMKM ini sejalan dengan komitmen APRIL2030, salah satu komitmennya adalah mendorong kemajuan inklusif masyarakat melalui inisiatif transformatif untuk memerangi kemiskinan ekstrem dengan membantu meningkatkan pendapatan pelaku UMKM.
Pada bulan Maret 2022 RAPP memulai memberikan pelatihan pengembangan olahan produk nanas (diversifikasi) yang bernilai ekonomis tinggi sebagai usaha alternatif. Pelatihan pertama yang dilakukan adalah pengolahan nata de pina, kemudian anggota kelompok mengembangkan olahan baru yaitu nastar. Masyarakat yang antusias untuk mengembangkan produk olahan nanas akhirnya memutuskan membentuk kelompok tani yang dinamakan Ratu penyengat.
UMKM Ratu Penyengat memproduksi nastar premium yang memiliki kekhasan pada rasanya yang manis legit dan memiliki cita rasa gurih dengan aroma butter yang kuat. Selain nastar, mereka juga menjual olahan nanas lainnya berupa sultana dan moon cake yang dibuat dari bahan-bahan premium. Harga nastar premium dibanderol di harga Rp 80.000 per toples. Cita rasa Nastar yang premium memang pantas jika kue kering buatan Ratu Penyengat menjadi hadiah atau hantaran hampers kepada saudara dan kolega. Untuk pemesanan nastar Ratu Penyengat bisa menghubungi narahubung di 082381685514 (Jonathan).