RIAUONLINE - Banyak orang menginginkan hadirnya pasangan dalam hidup, namun beberapa yang lain memilih untuk tetap melajang. Meski memilih untuk tetap lajang hingga menutup usia merupakan hal yang masih dianggap aneh atau tidak biasa dalam kalangan masyarakat, hal ini tidak berlaku bagi masyarakat di Jepang.
Dilansir dari Brightside, ada beberapa alasan di balik masyarakat Jepang yang memilih untuk tetap melajang.
1. Wanita Jepang ingin mengandalkan kekuatan mereka sendiri
Wanita di Jepang memilih untuk tetap melajang karena mereka ingin mengetahui bagaimana mereka dapat hidup sendiri (tanpa pasangan) dan menemukan kekuatan yang mereka miliki. Hingga beberapa waktu yang lalu, mereka yang memilih untuk tetap melajang harus menderita akibat penghinaan yang mereka terima dari komunitasnya, tetapi saat ini, hal ini sudah memudar.
2. Kehidupan pernikahan tampak menjadi beban bagi wanita Jepang
Saat ini, semakin banyak wanita Jepang yang memiliki pekerjaan dan penghasilan sendiri. Meskipun hal ini tampak hebat, namun norma budaya mereka tidak mendukung hal itu. Seorang istri masih harus memikul tanggung jawab mengasuh anak dan melakukan pekerjaan rumah tangga, serta mereka diharapkan untuk membantu kerabat lansia (lanjut usia).
Karena standar ganda ini, wanita Jepang sama sekali tidak memiliki keinginan untuk menikah, dan ingin tetap fokus pada kebebasan dan karir mereka.
3. Wanita Jepang ingin fokus pada karir mereka
Meskipun 70 persen hingga 75 persen wanita berusia 25 hingga 60 tahun ke atas memiliki pekerjaan, karir mereka terhenti saat menikah dan punya anak. Hal ini menyebabkan wanita Jepang mendapatkan lebih banyak tanggung jawab di rumah yang harus mereka lakukan sendiri setelah menikah.
Karena ini, mereka akan memiliki waktu yang lebih sedikit untuk melakukan hal yang mereka sukai, termasuk mengerjakan pekerjaan mereka. Itulah alasan lain mengapa mereka memilih untuk tetap fokus pada karir dan tetap melajang.
4. Mereka memiliki kerabat lansia yang harus diurus
Beberapa wanita memilih untuk melajang demi menjaga kerabat atau anggota keluarganya yang sudah tua, terutama ibunya. Mereka hanya merasa seperti tidak memiliki keberanian untuk meninggalkan kerabat lansianya untuk menikah, meskipun mereka memiliki kesempatan untuk menikah.
5. Pria Jepang merasa tidak bisa menghidupi istri dan keluarga
Menurut pria Jepang, kehidupan dan pekerjaan mereka tidak memotivasi mereka untuk menikah dan berkeluarga. Hal ini membuat banyak pria yang memutuskan untuk tetap melajang.
6. Pria di Jepang ingin menghabiskan uang hanya untuk diri sendiri
Salah satu alasan mengapa pria di Jepang lebih memilih untuk melajang adalah mereka tidak ingin menghabiskan uang mereka untuk orang lain. Mereka ingin membelanjakannya untuk diri sendiri, memiliki kebebasan untuk menggunakan uang tanpa larangan apapun.
7. Kota-kota di Jepang membuat kehidupan lajang tampak lebih mudah
Orang Jepang kurang tertarik untuk menjalani hubungan dan lebih menyukai kebebasan, terutama karena kota telah memberikan mereka kehidupan lajang yang sangat mudah. Bahkan ada restoran yang menyajikan solo diner dan hotel kapsul yang dirancang untuk pria yang berpergian sendiri.
Artikel ini sudah tayang di SUARA.com