RIAU ONLINE - Bagi penggemar musik dangdut, lagu Jaran Goyang yang dipopulerkan penyanyi Nella Kharisma tentunya sudah tak asing lagi. Lagu ini sering diputar dalam berbagai pertunjukan, sampai-sampai yang bukan penggemar dangdut pun bisa tahu liriknya.
Saat kita mendengarkan lantunan musiknya, kita mendengar irama yang ceria dan membuat siapa saja ingin bergoyang. Namun tahukah, dibalik judul lagu tersebut ternyata sangat berkaitan dengan hal-hal berbau mistis?
Dikutip dari Okezone, Sabtu 17 Maret 2018, jaran goyang ternyata merupakan salah satu bagian dari sastra lisan yang berupa mantra. Mantra berjenis pengasihan ini pertama kali berkembang di masyarakat Suku Osing di Banyuwangi, Jawa Timur.
Suku Osing mempercayai adanya empat ilmu yang terdiri dari ilmu merah, ilmu kuning, ilmu hitam, dan ilmu putih. Ilmu merah berkaitan dengan perasaan cinta, ilmu kuning mengenai jabaran, ilmu hitam untuk menyakiti, dan ilmu putih untuk menyembuhkan.
Mantra jaran goyang sendiri termasuk kategori ilmu merah atau dikenal dengan nama pelet. Kendati demikian, mantra ini tidak digunakan untuk menyakiti atau membunuh seseorang, melainkan untuk menyatukan dua orang agar bisa menikah atau memisahkannya dengan orang tercinta.
Menurut mitos yang berkembang, mantra jaran goyang pertama kali ditemukan pada masa Kerajaan Blambangan. Kala itu, Kerajaan Blambangan tengah diambang kehancuran, di mana rakyatnya mulai terpisah-pisah.
Agar keturunan mereka tidak tercampur, mereka menikah dengan dasar kekerabatan. Namun sejumlah masyarakat menolak dijodohkan atau tidak direstui oleh keluarga mereka. Di sinilah penggunaan mantra Jaran Goyang yang berfungsi untuk menyatukan mereka.
Sebelum menguasai mantra jaran goyang, seseorang harus melakukan persyaratan antara lain puasa selama tujuh hari, dan hanya diperbolehkan menyantap tiga kepal nasi setiap sahur maupun saat berbuka. Selama berpuasa, mereka juga harus menjaga panca indera dari hal-hal kotor.
Setelah proses puasa selesai, mereka diharuskan membaca mantra pelet sebanyak 111 kali saat tengah malam, dibaca 33 kali saar fajar dan 44 kali saat senja.
Saat membaca mantra, mereka juga harus membayangkan wajah sang target. Bagaimana, Anda percaya dengan mantra ini? (1)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id