RIAU ONLINE - Sosial media (Sosmed) saat ini sudah menjadi target oleh penjahat cyber untuk diretas. Ketergantungan terhadap Sosmed, seperti Facebook, Twitter, Instagram dan Snapchat atau banyak lagi sosial media lain yang bertebaran sasaran empuk bagi pelaku kejahatan.
Walaupun keamanan dari sebuah situs sosial media sangat ketat, akan tapi tidak menutup kemungkinan akun Anda dapat begitu saja berpindah tangan. Contohnya saja, peretasan akun sosmed milik CEO Facebook Mark Zuckerberg, CEO Google Sundar Pichai dan CEO Oculus, Brendan Iribe, akun Twitter-nya baru saja dibajak.
Ada beberapa hal penting harus diperhatikan, agar akun sosmed Anda tidak dapat diambil alih atau di hack oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: Inilah Trailer Jakarta Undercover, Cerita Kehidupan Malam Di Ibukota
Berikut ini merupakan beberapa cara melindungi akun media sosial dari serangan hacker dilansir dari bacapikirshare.org:
1. Adopsi Sistem Passphrase
Kenapa peretasan akun terjadi berulang kali? ini disebabkan masih banyak orang menggunakan password yang lemah, sehingga mudah diambil alih oleh hacker dan membuatnya semakin buruk, password serupa digunakan untuk akun sosial media berbeda.
Penjahat cyber mampu menembus password dengan mudah dan cepat, bahkan password panjang hanya hitungan detik. Belum lagi serangan keylogger, serangan memaanfaatkan malware diinstal secara diam-diam ke dalam komputer pengguna, lalu mencuri password tanpa diketahui.
Solusinya, bisa dengan menggunakan password manager yang bisa menghasilkan password baru dan menyimpan yang lama. Atau Anda bisa menggunakan passphrase mampu memberikan perbedaan besar dalam melindungi akun dan jauh lebih baik dari password, selain mudah diterapkan dan tentu saja diingat.
2. Otentikasi Dua Faktor
Otentikasi dua faktor (2FA) telah menjadi standar bagi sistem keamanan tambahan yang kuat hingga beberapa tahun kedepan. 2FA adalah perlindungan berlipat ketika ingin mengakses akun, meskipun password atau PIN hilang atau dicuri.
Otentikasi dua faktor menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan meminta Anda memberikan dua bentuk identifikasi sebelum mengakses informasi pribadi Anda.
Pertama, user ID dan password biasa Anda. Kedua, biasanya kode unik yang dikirim ke ponsel Anda atau perangkat fisik lainnya, kemudian masuk pada tahap kedua dari proses login.
Klik Juga: Jangan Salah, Komputer Pun Bisa Dibajak
Karena identifikasi kedua dikirim ke sesuatu secara fisik Anda bawa, sehingga mempersulit hacker mengakses informasi anda. Beberapa perusahaan mendistribusikan token kunci, pembaca kartu atau token fisik lainnya untuk karyawan mereka yang memberikan one-time password untuk mengakses account mereka. Tapi otentikasi dua faktor dengan ponsel menjadi metode semakin populer.
3. Periksa Email Rutin
Facebook dan Twitter terus meningkatkan sistem keamanan informassi mereka di tengah semakin menggilanya upaya peretasan oleh penjahat dunia maya. Satu di antaranya dengan mengirim peringatan untuk mengingatkan apabila ada penyusup yang mencoba mengakses akun Anda. Jadi terus monitor email Anda sehingga dapat bereaksi dengan cepat saat ada serangan.
Kebanyakan akun sosial media akan memblokir upaya login mencurigakan dan secepatnya meminta Anda mengganti password, sehingga meminimalisir segala kemungkinan peretasan.
4. Hati-hati dengan Link Bahasa Vietnam
Belakangan banyak link-link mencurigakan muncul di Facebook, beberapa di antaranya dapat berupa link berita dan paling banyak adalah link video-video dengan gambar-gambar seronok.
Apabila diklik secara otomatis akan mengirim link itu ke grup-grup Facebook Anda ikuti dengan menggunakan akun Anda, tentu ini akan sangat memalukan terlebih lagi jika diketahui oleh teman atau kerabat.
Link seperti itu saat ini banyak bertebaran di Facebook biasanya menggunakan bahasa Vietnam, setelah ditelusuri penyebar pishing kebanyakan mengarah pada grup-grup dimoderatori oleh orang-orang dengan nama Vietnam.
Virus ini memang tidak berbahaya. Namun, Anda akan dibuat stres jika tidak mengantisipasinya. Sebab, bisa-bisa ratusan grup porno ini akan Anda ikuti tanpa Anda sadari.
5. Perlindungan Antimalware
Kebanyakan pencurian identitas menggunakan malware untuk mengambil dan mengirimkan data. Malware dengan mudah masuk saat kita browsing, perlindungan Antivirus dan Antimalware seperti ESET mampu mencegah masuknya file yang tidak diinginkan saat berselancar. ESET akan memutus proses download atau komunikasi yang terjadi seketika saat malware mencoba memasuki komputer tanpa sengaja.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline