RIAU ONLINE - “Belum lima menit!” Kata-kata tersebut barangkali sering Anda ucapkan saat mengambil kembali makanan yang baru saja jatuh ke lantai. Istilah “belum lima menit” sebenarnya berarti jika makanan jatuh belum lima detik, maka masih layak dikonsumsi sehingga boleh diambil kembali. Sebab, sebelum lima detik, kuman atau bakteri belum hinggap di makanan yang jatuh. Benarkah demikian?
Tak hanya di Indonesia, istilah itu ternyata juga populer di luar negeri. Namun, menurut sejumlah ilmuwan, istilah tersebut hanyalah mitos. Faktanya, makanan yang jatuh sebelum waktu lima detik pun sudah bisa terkontaminasi kuman. Menurut peneliti, jika tetap dimakan, tak tertutup kemungkinan seseorang jatuh sakit, karena konsumsi makanan yang tidak higienis. (BACA JUGA: Sudah Benarkah Mengorek Telinga)
Profesor Paul Dawson dari Clemson University mengungkapkan, makanan yang terkontaminasi bakteri bukan berdasarkan berapa lama jatuh di lantai, tetapi tergantung berapa banyak kuman di lantai rumah Anda. (KLIK: Ini Makanan Anti Penuaan)
Tahun 2007 lalu, para ilmuwan dari Clemson University telah meneliti berapa lama terjadi perpindahan bakteri ke makanan yang terjatuh ke permukaan. Untuk mengetahuinya, peneliti meletakkan bakteri Salmonella di lantai keramik atau ubin, kayu, dan karpet. Peneliti kemudian menjatuhkan roti ke permukaan tersebut selama lima detik, 30 detik dan 60 detik, untuk mengukur berapa banyak bakteri yang berpindah ke roti yang jatuh itu.
Dalam penelitian yang diterbitkan di Journal of Applied Microbiology itu menunjukkan, jumlah bakteri yang berpindah ke makanan yang jatuh tidak dipengaruhi oleh waktu, melainkan banyaknya bakteri di permukaan. Peneliti juga menemukan perbedaan antara jenis permukaan. (BACA JUGA: Prajurit Polisi Ini Berbagi Tips Berhenti Merokok)
Saat makanan dijatuhkan di karpet, hanya kurang dari 1 persen Salmonella yang berpindah ke makanan. Tetapi, ketika dijatuhkan di ubin dan kayu, perpindahan bakteri ke makanan sebanyak 48-70 persen.
Asal-usul istilah “belum lima menit” pun hingga kini tidak diketahui pasti. Sebuah studi tahun 2003 mengungapkan, sekitar 70 persen wanita dan 56 persen pria menggunakan istilah tersebut saat makanan mereka terjatuh.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline