RIAU ONLINE, PEKANBARU - "Kalau bisa berpikir besar, kenapa harus berpikir kecil". Prinsip inilah yang mendasari Richard saat merintis Sapulidi Center. Dari prinsip inilah lahirnya moto "Generasi berdaya kreasi maju serta mandiri".
Richard mengungkapkan, ia membangun Sapulidi Center pada 2010 dengan bersusah payah, dan mandiri. Mulai mencangkul sendiri, dari tanah keluarga, membersihkan semak belukar hingga seperti saat ini.
(Klik Juga: Pembelaan Mabes Polri Ini Picu Kecaman Netizen)
"Sudah menjadi wadah edukasi bagi siapa saja untuk berkreativitas. Bahkan telah dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi," kata Richard saat bincang-bincang dengan RIAUONLINE.CO.ID, pekan lalu.
Ia bertekad ingin menjadikan Sapulidi Center sebagai Pilot Project Grand Design Indonesia menuju 2045. Alasannya, pola digunakn merupakan kombinasi antara Bung Karno dengan karakter kemandirian nasionalnya dan Bung Hatta, ekonomi kerakyatannya.
Apabila cita-cita Sapulidi Center ini dapat terwujud dan diadopsi pada 33 provinsi, maka Golden Goalsnya adalah Indonesia Sahabat Dunia.
"Semoga saya bisa membuktikan apa saya lakukan tidak sia-sia karena Untuk Tuhan Yang Maha Esa aku berjanji, untuk indonesia aku berbakti," katanya meyakinkan.
(Klik Juga: Inilah Sosok Pesepeda Berani Hadang Konvoi Moge)
Richard menjelaskan, kenapa ia memberi nama Sapulidi, karena filosofinya semakin banyak semakin kuat dan lidi itu ada yang kuat dan ada lemah, ada panjang dan pendek.
Semuanya, tutur Richard, saling berkaitan dan topang-menopang. "Begitu juga kita sebagai makhluk hidup harusnya mau bersatu padu dalam segala bukan bergerak sendiri," jelasnya.
Sapulidi Center, tuturnya, berkeinginan punya andil besar dalam pengembangan karakter, moral,dan pengelolaan kemampuan generasi muda dalam menggali potensi diri untuk berinovasi serta mampu memberi solusi.
Sapulidi Center memiliki misi penyedia fasilitas sanggar, rumah baca dan area bermain anak serta menciptakan daya saing positif dalam berkreatifitas individu maupun kelompok, mengembangkan metode kreativitas efektif dan efesien.
(Klik Juga: Ini Tiga Tanda Jokowi Bawa Indonesia ke Orde Baru)
Selain itu, sebagai motivator pengembangan kemampuan generasi dalam kinerja dan produktivitas. "Dari pengalaman kerja atau kesempatan mendapatkan pekerjaan sesuai keahlian dimiliki, paling penting mitra pemerintah dalam pengembangan SDM dan mampu memberi warna tersendiri terhadap pengembangan kreativitas di Riau," pungkasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline