Kapolda Riau ke Mahasiswa UMRI: Jaga Lingkungan dan Pahami Situasi Global

Kapolda-Riau-ke-Mahasiswa-UMRI-Jaga-Lingkungan-dan-Pahami-Situasi-Global.jpg
(Defri Candra/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menjadi tuan rumah kegiatan pembekalan menjelang wisuda yang dihadiri oleh Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan. 

Dalam kesempatan tersebut, sebanyak 388 calon wisudawan mendapatkan motivasi dan pesan kebangsaan langsung dari orang nomor satu di jajaran Kepolisian Daerah Riau.

Dalam sambutannya, Kapolda Riau menyampaikan apresiasi kepada UMRI yang telah mengundangnya untuk berbagi pengalaman dan wawasan kepada para mahasiswa. 

Jenderal bintang dua itu juga menegaskan pentingnya membekali generasi muda, khususnya calon lulusan perguruan tinggi, dengan nilai-nilai luhur yang akan menjadi bekal mereka dalam menghadapi tantangan zaman.

"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada UMRI yang telah mengundang saya untuk memberikan pembekalan kepada calon-calon wisudawan sebanyak 388 orang yang akan diwisuda beberapa waktu ke depan," ujar Irjen Herry Heryawan, Sabtu, 19 April 2025.

Tiga Keutamaan Mahasiswa di Era Modern

Kapolda menekankan tiga hal utama yang harus menjadi pegangan bagi para wisudawan ke depan. Pertama adalah global security, yaitu pemahaman terhadap situasi global, regional, dan nasional. 

Kedua adalah pentingnya membangun komunikasi dan jaringan sosial (habluminannas), dan ketiga, yang tidak kalah penting, adalah etika lingkungan.


"Mahasiswa harus paham dengan dinamika global, regional, maupun nasional. Mereka juga harus mampu membangun komunikasi dan jaringan yang baik."

"Namun yang paling penting juga adalah menanamkan etika terhadap lingkungan. Ini menjadi dasar saya dalam memimpin Polda Riau," tegasnya.

Akpol 1996 itu menyebutkan bahwa isu lingkungan bukanlah sekadar wacana, namun berkaitan langsung dengan identitas dan citra daerah, baik di mata nasional maupun internasional. 

"Tagline kami adalah Melindungi Tua, Menjaga Marwah. Tua adalah kekayaan alam, budaya, flora, dan fauna yang kita miliki. Sedangkan Marwah adalah jati diri kita," tambahnya.

Bahaya Jika Marwah Tak Dijaga

Kapolda Riau juga mengingatkan potensi ancaman akibat kelalaian dalam menjaga lingkungan, terutama menjelang musim kemarau yang rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 

Irjen Herry mencontohkan peristiwa kabut asap yang pernah membuat Riau terisolasi dan menyulitkan aktivitas warga.

"Kalau marwah tidak kita jaga dalam konteks menjaga kekayaan alam dan lingkungan hidup, maka citra kita bisa rusak. Kita pernah mengalami dua sampai tiga bulan tertutup kabut asap. Bahkan untuk ke Jakarta saja harus menyeberang dulu ke Batam, Padang, atau Medan. Itu sangat menyulitkan," tuturnya.

Dorongan untuk Berkontribusi dan Berkarakter

Kapolda juga berharap lulusan UMRI mampu mendedikasikan ilmunya kepada keluarga, masyarakat, dan bangsa. Ia menekankan bahwa menjadi wisudawan bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang kehidupan.

"Setelah lulus bukan berarti segalanya selesai. Justru ada jalan panjang yang bisa kita lukis dalam kehidupan masing-masing. Ada dinamika global dan era digital yang terus berubah, dan kita harus siap menghadapinya," jelas Herry.

Mantan Stafsus Mendagri itu mengajak para mahasiswa untuk selalu berpikir rasional, berkomunikasi dengan bahasa yang baik, serta melakukan perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari.

"Saya sangat senang bisa berbagi pengalaman hari ini. Saya ingin mendorong adik-adik mahasiswa untuk berpikir rasional, berbicara dengan baik, dan bertindak dengan etika serta moral. Semua itu akan membentuk karakter mahasiswa Muhammadiyah yang tangguh," tutupnya.