Laporan: Herianto Wibowo
RIAU ONLINE, PEKANBARU — Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mulai melakukan penyedotan lumpur yang mengganggu drainase atau saluran air yang menjadi penyebab banjir di Kota Pekanbaru.
Sebagai langkah awal, Pemko Pekanbaru langsung menurunkan dua unit mobil penyedot lumpur untuk membantu penanganan banjir di Jalan HR Soebrantas, tepatnya di Persimpangan Arengka dan Persimpangan Tabek Gadang.
Kawasan Persimpangan Arengka dan Tabek Gadang selama ini dikenal sebagai salah satu wilayah rawan banjir akibat saluran drainase yang tersumbat.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, turun langsung ke lokasi bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Edward Riansyah, guna memantau kinerja mobil penyedot tersebut.
“Hari ini kita action, mencoba mobil penyedot lumpur atau sedimen yang sudah membuat buntu saluran di Pasar Pagi Arengka,” ujar Agung saat diwawancarai di lokasi, Rabu, 9 April 2025.
Dua unit mobil tersebut merupakan hasil dari bantuan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan pengadaan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru Tahun 2025.
Mobil ini dinilai mampu menjangkau sedimen dan lumpur yang sulit dibersihkan hanya dengan tenaga manusia.
“Mobil ini akan bekerja menyedot lumpur yang tidak bisa terjangkau jika hanya dikerjakan oleh pasukan kuning,” kata Agung.
Ia menambahkan, drainase di depan Pasar Pagi Arengka akan dibuka kembali karena kondisinya saat ini tertutup oleh timbunan sampah dan sedimen. Untuk itu, ia meminta kerja sama dari para pedagang agar proses pembersihan bisa berjalan lancar.
“Kami minta pengertian dari pedagang pasar untuk bisa mengalihkan tempat jualannya sementara waktu. Kami juga akan membongkar ruko yang sudah menutup trotoar dan saluran drainase, ini untuk kepentingan kita bersama,” tegas Agung.