Gubernur Riau Minta Bapenda Berinovasi Tingkatkan Penerimaan Pajak Kendaraan

GUbri-Abdul-Wahid-di-Kejati-Riau.jpg
(RAHMADI DWI PUTRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau Abdul Wahid meminta Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Riau mencari inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). 

"Saya sudah sampaikan kepada Bapenda bahwa PKB dan Pajak Air Permukaan ini masih cukup besar potensinya untuk digali," ujarnya saat rapat koordinasi bersama struktural dan seluruh Kepala UPT di lingkungan Bapenda Provinsi Riau yang berlangsung di Aula Kantor Bapenda Provinsi Riau pada Kamis, 20 Maret 2025.

Selain itu, Abdul Wahid meminta agar Bapenda juga menggali potensi pajak-pajak yang belum ditagih. Di samping itu, diharapkan agar layanan pelaporan dan pembayaran pajak terus ditingkatkan agar wajib pajak merasa lebih ringan untuk membayar pajak. 

"Kita ingin pajak-pajak yang belum tertagih agar dapat dimaksimalkan penagihannya. Makanya saya tadi cek pelayanan di Samsat Simpang Tiga ini. Terkait mekanisme saya rasa perlu adanya beberapa perbaikan yang harus kita lakukan, terutama terkait pembayaran digital harus dioptimalkan,” jelasnya.


Salah satu contoh layanan yang mewajibkan membawa fisik KTP. Apabila wajib pajak tidak membawa KTP, maka pembayaran pajak tidak bisa dilakukan padahal sistem sudah menggunakan IT dan KTP juga sudah bersifat elektronik.

"Tadi ada kendalanya masyarakat yang tidak membawa KTP, kemarin saya sudah berkoordinasi dengan Pak Kapolda Riau dan Dirlantas Polda Riau untuk bagaimana ini dimaksimalkan agar tidak perlu pakai KTP. Karenakan KTP itu sudah bisa online dan bisa di cek pada sistem,” jelasnya.

Ia menjelaskan, tata cara pembayaran pajak yang tampak mempersulit tersebut membuat wajib pajak enggan membayar pajak. Masyarakat kerap merasa proses rumit dalam pembayaran serta jauhnya jarak dan lokasi yang harus ditempuh.

Maka dari itu, Gubri meminta agar UPT Bapenda lebih proaktif melakukan sosialisasi dan memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. 

"Harus ada inovasi, tadi sudah ada UPT yang melakukan penagihan pajak secara door to door. Saya mengusulkan kalau perlu petugas pajak buka posko di Masjid atau di kantor-kantor desa, jadi diumumkan kepada masyarakat yang mau bayar pajak bahwa petugas pajaknya ada setiap hari apa saja," pungkasnya.