RIAU ONLINE, PEKANBARU - Bulan Ramadan merupakan momen yang sangat dinantikan oleh banyak orang, terutama dalam hal kuliner.
Salah satu penganan yang sangat populer di bulan Ramadan adalah cendol. Di sebuah rumah produksi cendol di Pekanbaru, produksi cendol ini mengalami peningkatan yang signifikan.
Cendol merupakan penganan yang dibuat dengan menggunakan tepung beras sebagai bahan utama, sehingga memiliki tekstur yang khas dan rasa yang alami.
Pewarna alami dari daun pandan wangi dan daun suji memberikan warna hijau yang cantik pada cendol. Tidak ada pengawet dan pewarna sintetis yang digunakan dalam proses pembuatan cendol ini.
"Kami menggunakan kapur sirih sebagai pengawet alami. Resep ini telah turun-temurun dari orang tua saya sejak tahun 90an,” terang Pemilik Produksi Cendol, Suhelmi.
Suhelmi mengungkapkan, peningkatan produksi cendol kampung ini sangat signifikan di bulan Ramadan.
"Hampir 200 kilogram cendol kami produksi sehari, permintaan cendol kami meningkat di bulan Ramadan ini dibandingkan hari biasa,” tuturnya.
Cendol ini tidak hanya populer di kalangan masyarakat lokal, tetapi juga telah menarik perhatian dari pengunjung yang datang dari luar daerah.
Untuk harga, Suhelmi menjual satu bungkus cendol seharga Rp10 ribu per bungkus. Melalui usaha ini, dirinya mendapatkan omzet Rp2 juta tiap harinya.
"Kami sangat senang dapat memenuhi permintaan cendol yang meningkat di bulan Ramadan ini," kata pengusaha ini.