Ungkap Tabiat Buruk Nurselfiana, Terisno Ingin PA Beri Hak Asuh Anak Padanya

Ungkap-Tabiat-Buruk-Nurselfiana-Terisno-Ingin-PA-Beri-Hak-Asuh-Anak-Padanya.jpg
(Defri Candra/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kisruh rumah tangga antara Terisno dengan istrinya Nurselfiana yang sempat viral Agustus 2024 lalu kini masih terus berlanjut.

Kini, keduanya tengah menunggu proses di Pengadilan Agama Pekanbaru untuk menanti kepastian siapa yang berhak mendapatkan hak asuh anak.

Keduanya juga saling klaim kalau mereka berhak atas hak asuh anak perempuan inisial WW (3 tahun) yang kini diperjuangkan di Pengadilan Agama Pekanbaru.

Meskipun demikian, kuasa hukum Terisno, Muhammad Iqbal mengaku pihaknya ingin hak asuh dapat diberikan kepada kliennya Terisno.

Muhammad Iqbal mengatakan kalau istrinya Nurselfiana diduga tidak layak mendapatkan hak asuh anak terkait dengan perbuatan buruk yang disampaikan.


"Istri klien saya Nurselfiana malah membawa anak ke rumah selingkuhannya dan bermesraan di depan anak. Itu bukan contoh yang baik untuk anak yang masih berusia 3 tahun," ujar M Iqbal dan kawan-kawan.

Lanjut Iqbal, Nurselfiana diduga hanya mencari keuntungan semata dengan mendapatkan hak asuh anak agar didapat dengan memanfaatkan harta dari Terisno.

"Kami menduga, Nurselfiana hanya memanfaatkan keadaan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan cara mengambil hak asuh anak," jelas Iqbal.

M Iqbal juga mengatakan tabiat buruk Nurselfiana lainnya yang masuk Tempat Hiburan Malam (TMH) dengan menggunakan jilbab sambil memperlihatkan video di THM tersebut.

"Saat digendong Nurselfiana, WW malah menangis ingin digendong bapaknya (Terisno-red). Bahkan tentang ajaran Islam juga sering diajarkan kepada sang anak," tambahnya.

"Kita juga punya bukti foto-foto dan beberapa video tabiat buruk Nurselfiana lainnya dengan membawa selingkuhan ke rumah dan berciuman di depan anaknya," tutupnya.

Muhammad Iqbal juga berharap Pengadilan Agama Pekanbaru dapat memutuskan soal hak asuh anak agar diberikan kepada kliennya Terisno agar mendapatkan pendidikan yang layak tidak seperti sifat ibunya.