Salaman Nundukkan Badan, Kader PDIP Riau SF Hariyanto Jumpa Ketum Golkar di DPP

Salaman-Nundukkan-Badan-Kader-PDIP-Riau-SF-Hariyanto-Jumpa-Ketum-Golkar-di-DPP.jpg
(Tangkapan Layar)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang terpilih sebagai Wakil Gubernur Riau, SF Hariyanto, mendatangi Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu, 8 Januari 2025 silam, sebelum Rapat Harian DPP berlangsung. 

Kedatangan kader partai Banteng Moncong Putih ke kendang Pohon Beringin tersebut disinyalir sebagai sinyal dan upaya SF Hariyanto untuk merebut Ketua DPD I Golkar Riau yang akan menyelenggarakan Musda tahun 2025 ini. 

Mengenakan kemeja putih dipadukan celana hitam, SF Hariyanto bersalaman di pintu masuk kantor DPP dengan Ketua Umum Bahlil Lahadalia, Rabu malam, yang baru saja turun dari mobil Alphard. 

Namun, baru melangkah satu dua meter dari pintu masuk, Bahlil membalikkan badannya ke kanan saat namanya dipanggil. Dari video yang diunggah akun @bahlillahadalia, terlihat usai dipanggil namanya, ia mencari tahu sumber arah suara tersebut. 

Terlihat, masih dari video diunggah akun tersebut, anak buah Megawati Soekarnoputri itu menundukkan badannya saat salaman dengan Ketua Umum Golkar tersebut. Awalnya, Bahlil melenggang begitu saja memasuki Gedung DPP. 

Di saat bersamaan Ketua DPD II Golkar Pelalawan, Nazaruddin, kemudian setengah berlari, memperkenalkan SF Hariyanto kepada Bahlil dan petinggi Partai Golkar lainnya. Antara lain Sekjen Sarmuji, Ahmad Dolly Kurnia Tanjung, dan Bambang Soesatyo. 


Terjadi obrolan singkat usai salaman Wagub Riau terpilih tersebut dengan petinggi Partai Golkar sebelum akhirnya Bahlil meninggalkan Kader PDIP Riau yang terkenal usai flexing istrinya, Adrias, viral awal tahun 2023 silam seluruh Indonesia. 

Sebelumnya, Gubernur Riau terpilih, Abdul Wahid, meminta SF Hariyanto, untuk lebih fokus pada tugasnya melayani masyarakat daripada mencalonkan diri sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Riau.

Permintaan itu secara khusus disampaikan Ketua DPW PKB Riau tersebut menanggapi kabar SF Hariyanto mengincar posisi yang akan ditinggalkan Syamsuar sebagai Ketua DPD I Partai Golkar. Wahid keinginan kader PDIP itu ditunda supaya kinerja pemerintahan selama 5 tahun mendatang maksimal. 

Wahid menegaskan, kerja sama antara pemimpin daerah sangat penting guna menjawab kebutuhan masyarakat, terutama pada masa-masa awal pemerintahan nantinya usai dilantik Presiden di Istana Negara. 

Pengamat Politik Riau, Zainuddin, mengatakan apa yang dilakukan SF Hariyanto dengan mendatangi Kantor DPP Golkar serta berjumpa dan salaman dengan Ketum Bahlil Lahadalia, menunjukkan cara-cara pragmatis. 

Kandidat Doktor Ilmu Politik Universitas Andalas (Unand) ini mengatakan Kalau digunakan pendekatan etika politik yang pragmatis oleh Machiavelli tentang tujuan membenarkan segala cara, maka perilaku Hariyanto dianggap kurang tepat. 

"Sangat pragmatis, jumpa ala kadarnya saja dengan Ketua Umum Golkar dan kurang menjaga wibawa sebagai Wakil Gubernur Riau terpilih. Ini memberikan multitafsir bagi banyak kalangan," analisanya.